Lihat ke Halaman Asli

Johan Japardi

Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Invensi Tabel Periodik

Diperbarui: 20 Juni 2021   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perangko 2009 yang dicetak di Rusia dalam rangka ulang tahun ke 175 Dmitri Mendeleev, sumber: https://en.unesco.org/courier/2019-3/dmitry-mendeleev-teachings-prophet

Dalam artikel: Kisah di Balik Tabel Periodik, saya hanya menyinggung sekelumit tentang salah seorang penginvensi tabel periodik, Dmitri Mendeleev.

Sebagai pembelajar ilmu kimia, khususnya unsur-unsur, rasanya tidak lengkap jika saya tidak menjelaskan dengan selengkap-lengkapnya tentang tokoh di balik invensi tabel periodik yang sangat bermanfaat dalam membantu kita memahami unsur-unsur kimia tersebut.

Ringkasan
Kimiawan Rusia, Dimitri Ivanovich Mendeleev lahir pada 8 Februari 1834 di Tobolsk, Siberia, anak bungsu dari 14 bersaudara. Mendeleev belajar di St. Petersburg, Rusia, di mana ia menjadi profesor kimia di universitas itu pada 1863. Mendeleev menerbitkan tabel periodik awalnya pada 17 Februari 1869.

Tabel periodik unsur-unsur kimia, diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia.

Meskipun tabel periodik Mendeleev bukan yang pertama, versinya adalah yang memiliki dampak terbesar pada komunitas ilmiah karena bisa memprediksi posisi unsur yang belum ditemukan. Pada usia 73 tahun kurang 6 hari, Mendeleev meninggal lebih dari 114 tahun yang lalu, pada 2 Februari 1907, dan sekarang di tangan kita adalah tabel periodik termutakhir dengan total 118 unsur dan akan bertambah lagi di masa mendatang.

Monumen Mendeleev dan tabel periodiknya di Bratislava, Slovakia, sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Dmitri_Mendeleev#/media/File:Periodic_table_monument.jpg

Untuk mengenang jasa-jasanya, sebuah monumen Mendeleev dan tabel periodiknya didirikan di St. Petersburg dan di Bratislava, Slovakia.

Tabel Periodik Mendeleev

Dmitri Mendeleev, penginvensi versi prediktif dari tabel periodik unsur-unsur kimia. Sumber: https://www.chemistryworld.com/features/the-father-of-the-periodic-table/3009828.article

 Pada 17 Februari 1869, Mendeleev mencatat simbol-simbol unsur kimia, mengurutkannya menurut massa atomnya dan menciptakan tabel periodik. Mendeleev menuliskan urutan unsur-unsur sedemikian rupa sehingga terkelompokkan pada halaman sesuai dengan keteraturan atau "periodisitas" perilaku yang diketahui. Itu mungkin terobosan terbesar dalam sejarah kimia.

Gagasan Mendeleev, yang dibangun di atas karya awal kimiawan Prancis Antoine Lavoisier pada abad sebelumnya, benar-benar mengubah cara kimiawan memandang disiplin mereka. Sekarang setiap unsur kimia memiliki nomor dan posisi tetap dalam tabel periodik, dan dari sini dimungkinkan untuk memprediksi perilakunya: bagaimana sebuah unsur akan bereaksi dengan unsur lain, jenis senyawa apa yang akan terbentuk, dan sifat fisika seperti apa yang akan dimilikinya.

Di Universitas Heidelberg Jerman, Mendeleev melakukan penelitian tentang beberapa topik, termasuk tegangan permukaan, kapilaritas dan penguapan, dan dia tetap tertarik pada gaya antarmolekul sepanjang karirnya. Pada 1860 ia menghadiri konferensi Karlsruhe, di mana kimiawan Italia Stanislau Cannizzaro menyampaikan makalah terobosan tentang massa atom (sekarang disebut massa atom relatif). Ini adalah langkah penting menuju sistem periodik, karena sebelumnya telah terjadi perbedaan pendapat yang cukup besar mengenai penetapan massa atom untuk unsur-unsur.

Setelah kembali ke St Petersburg pada 1861 Mendeleev kembali mengajar di universitas itu sambil juga mengajar di Institut Teknologi Kota. Selain itu, ia menerbitkan buku teks kimia organik dan beberapa artikel untuk ensiklopedia teknis.

Tesis doktoral Mendeleev (tentang teori larutan) diterima pada 1865, dan pada 1867 dia diangkat sebagai profesor kimia umum. Dia diminta untuk memberi kuliah tentang kimia anorganik, dan karena tidak ada buku teks Rusia yang memuaskan, dia pun mulai menulisnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline