Lihat ke Halaman Asli

Johan Japardi

Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Fluor dalam Odol

Diperbarui: 19 Juni 2021   13:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Odol, diadaptasi dari: buku Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 179

Golongan Halogen
Semua atom unsur golongan Halogen memiliki 7 elektron di kulit terluar, jadi bisa menerima 1 elektron dari atom unsur lain untuk membentuk senyawa, dengan  reaktivitas yang menurun ke bawah golongan ini. Halogen bereaksi dengan hidrogen (H) membentuk senyawa asam. Senyawa halogen digunakan dalam produk seperti pemutih.

Fluor (F) dan Klor (Cl) berbentuk gas, Brom (Br) satu-satunya halogen yang berbentuk cair, dan Iodium (I), Astatin (At) dan Tennessin (Ts) berbentuk padatan.

Fluor
Fluor adalah istilah yang digunakan di beberapa negara Eropa untuk unsur kimia Florin (Fluorine). Kita mengikuti cara Eropa ini. Ada juga orang yang mengadaptasinya ke dalam bahasa Indonesia (seperti dulu ketika saya belajar di SMA) menjadi Flor. Saya sendiri lebih suka menggunakan istilah Fluor, karena setidaknya nama ion unsur ini, fluorida, tidak rancu dengan Florida, salah sebuah negara bagian di Amerika (jika kita menggunakan "Flor").

Fluor (F) adalah unsur kimia dengan nomor atom 9, dan merupakan unsur pertama dalam golongan 7 atau halogen. Dalam nomenklatur modern IUPAC, golongan ini disebut juga golongan 17, karena ikut memperhitungkan 10 kolom dari blok d, lihat tabel periodik di bawah ini:

Tabel periodik unsur-unsur kimia, diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia.

Fluor adalah halogen paling ringan dan pada kondisi standar berbentuk gas diatomik kuning pucat yang sangat beracun. Sebagai unsur yang paling elektronegatif, Fluor sangat reaktif karena bereaksi dengan semua unsur lain, kecuali dengan Argon, Neon, dan Helium.

Di antara semua unsur, Fluor menempati urutan ke-24 dalam kelimpahan universal dan ke-13 dalam kelimpahan terestrial. Fluorite, sumber mineral utama Fluor yang memberi nama unsur tersebut, pertama kali disebutkan pada 1529; ketika ia ditambahkan ke bijih logam agar titik leleh menurun untuk peleburan.

Kata kerja Latin Fluo yang bemakna "aliran" memberi nama mineral itu. Diusulkan sebagai unsur pada 1810, pemisahan Fluor dari senyawanya terbukti sulit dan berbahaya, dan beberapa peneliti awal meninggal atau menderita luka akibat percobaan mereka. Baru pada 1886 ahli kimia Prancis Henri Moissan mengisolasi unsur Fluor dengan menggunakan elektrolisis temperatur rendah, sebuah proses yang masih digunakan dalam produksi Fluor sekarang.

Karena biaya pemurnian unsur Fluor yang sangat mahal, sebagian besar aplikasi komersial menggunakan senyawa Fluor, dengan sekitar setengah dari Fluorite ditambang untuk digunakan dalam pembuatan baja. Sisa Fluorite diubah menjadi Hidrogen fluorida (HF) korosif untuk selanjutnya diolah menjadi berbagai fluorida organik, atau menjadi Kriolite, yang memainkan peran kunci dalam pemurnian Aluminium.

Molekul yang mengandung ikatan Karbon-Fluor (C-F) seringkali memiliki stabilitas kimia dan termal yang sangat tinggi; kegunaan utamanya adalah sebagai pendingin, isolasi listrik dan peralatan masak, dalam hal ini senyawa politetrafluoroetilena (polytetrafluoroethylene/PTFE) atau Teflon pada panci antilengket. Serat tipis yang terbuat dari PTFE juga digunakan untuk membuat pakaian yang ringan dan tahan air.

Obat-obatan seperti Atorvastatin dan Fluoxetine juga mengandung ikatan CF.

Ion fluorida dari garam fluorida terlarut bisa menghambat gigi berlubang, dan karenanya digunakan dalam odol dan fluoridasi air. Penggunaan garam fluorida dalam pasta gigi ini bertujuan untuk menguatkan gigi terhadap pembusukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline