Seorang siswa SMA yang sedang mempelajari tentang asam-basa bisa memahami struktur asam dengan cara:
1. Menghafal valensi unsur dari Susunan Berkala, contoh: H = 1, Cl = 1, O = 2, P = 5, S = 6, dsb.
Kita ambil contoh, pada asam sulfat H₂SO₄ , valensi unsur S juga bisa dihitung dengan mengalikan jumlah unsur 0 dengan 2, lalu ditambah jumlah unsur H.
2. Menggambarkan rumus struktur yang dikenal sebagai struktur Lewis.
Yang akan saya uraikan di sini adalah:
3. Menyederhanakan cara 1 + cara 2.
Jika diperhatikan dari laman tautan ke struktur Lewis di atas, asam sulfat H₂SO₄, digambarkan sebagai:
Dalam penjelasan di laman tautan tersebut, rumus kimia asam anorganik bisa dikonversi dari HaXOb menjadi: X(OH)cOd, dimana:
X = unsur pusat dalam asam anorganik.
a = jumlah unsur H.
b = jumlah unsur O.
c = jumlah gugus -OH
d = jumlah sisa unsur O setelah sebagian dibuat menjadi gugus -OH sebanyak unsur H.
Dengan demikian,
H₂SO₄ bisa ditulis sebagai: S(OH)₂O₂
Ingat bahwa S(OH)₂O₂ bukan rumus lazim menurut IUPAC, tapi hanya sebuah rumus untuk menyederhanakan struktur Lewis agar strukturnya tidak usah digambarkan.
Dari rumus S(OH)₂O₂ langsung dapat disimpulkan bahwa unsur pusat (S) memiliki valensi 6 (2 x 1 dari gugus -OH dan 2 x 2 dari sisa unsur O). Jika suatu senyawa adalah garam, unsur H diganti dengan unsur logam yang bersesuaian.
Jadi, kimia organik bisa digunakan untuk memahami kimia anorganik dan penyederhanaan di atas ini termasuk salah satu aplikasi dari Metode Sim-ak (Simplifikasi-akselerasi) Johan Japardi.
Contoh lain:
Asam fosfat: H₃PO₄ menjadi P(OH)₃O, valensi P = 5
Kalium klorat: KClO₃ menjadi Cl(OK)O₂, valensi Cl = 5
Kalium perklorat: KClO₄ menjadi Cl(OK)O₃, valensi Cl = 7
Kalium permanganat: KMnO₄ menjadi Mn(OK)O₃, valensi Cl = 7
Buat adik-adik, selamat mengamati senyawa-senyawa anorganik lainnya.
Jonggol, 25 April 2021
Johan Japardi