Lihat ke Halaman Asli

Rubik, dari Mainan Klasik ke Ajang Kompetisi Bergengsi di Indonesia

Diperbarui: 4 Desember 2024   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Rubik, sebuah permainan teka-teki mekanik yang diciptakan oleh Ern Rubik pada tahun 1974, telah menjadi fenomena global. Di Indonesia, popularitas rubik terus meningkat, mulai dari permainan santai hingga ajang kompetisi yang melibatkan para speedcuber dari seluruh penjuru negeri.
Sejarah Rubik di IndonesiaRubik mulai dikenal luas di Indonesia pada awal tahun 2000-an. Awalnya, permainan ini hanya dianggap sebagai hiburan sederhana. Namun, dengan perkembangan teknologi dan media sosial, rubik menjadi lebih populer, terutama di kalangan anak muda.Komunitas Speedcubing di IndonesiaIndonesia memiliki banyak komunitas speedcubing, seperti Indonesia Speedcubing Association (ISA), yang aktif mengadakan turnamen di berbagai kota. Kompetisi ini melibatkan berbagai kategori, mulai dari 2x2x2 hingga 7x7x7, bahkan blindfold solving (menyelesaikan rubik dengan mata tertutup).
Manfaat Bermain RubikSelain sebagai hiburan, bermain rubik memiliki banyak manfaat, seperti:Melatih otak: Bermain rubik membantu meningkatkan kemampuan berpikir logis dan pemecahan masalah.Mengurangi stres: Aktivitas memutar rubik dapat menjadi terapi sederhana.Meningkatkan fokus: Bermain rubik membutuhkan konsentrasi yang tinggi.
Rubik sebagai Ajang PrestasiIndonesia tidak hanya menjadi penggemar rubik, tetapi juga melahirkan juara dunia. Sebagai contoh, Feliks Zemdegs, salah satu speedcuber terbaik dunia, pernah bertanding di Indonesia dan menginspirasi banyak orang untuk menekuni rubik.
KesimpulanRubik adalah permainan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik. Dengan semakin banyaknya komunitas dan kompetisi, rubik akan terus berkembang di Indonesia. Siapa tahu, generasi berikutnya akan membawa Indonesia ke panggung dunia dalam dunia speedcubing!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline