Lihat ke Halaman Asli

JOE HOO GI

We Do What We Want Because We Can

Mengkritisi Benang Kusut Dari Rohingya Sampai Uyghur

Diperbarui: 26 Desember 2019   03:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awalnya ada dua benang yang kondisinya masih belum terburai kusut. Benang yang pertama terletak di Asia Tenggara tepatnya di Negara Republik Persatuan Myanmar yang dulu dikenal dengan Negara Burma ada propinsi Arakan alias Rakhine yang ditempati oleh etnis minoritas Rohingya keturunan Indo Arya asal Bangladesh beragama muslim. Sedangkan benang kedua terletak di Asia Timur tepatnya di Negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ada propinsi Xinjiang yang ditempati oleh etnis minoritas Uyghur keturunan Turkistan asal Turki yang beragama muslim. 

Kritisi Pertama

Mengkritisi benang pertama terburai kusut sejak  kelompok milisi bersenjata jihadis dari etnis minoritas muslim Rohingya melakukan gerakan politik separatis yang diorganisir oleh Tentara Pembebasan Rohingya Arakan alias Harakah al-Yaqin alias Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) yang tujuan politiknya tiada lain ingin membentuk kemerdekaan Negara sendiri di luar Negara Myanmar.  

Demikian mengkritisi pada benang kedua terburai kusut sejak kelompok milisi bersenjata jihadis dari etnis minoritas muslim Uyghur juga melakukan gerakan politik separatis yang diorganisir oleh Gerakan Islamis Turkistan Timur alias Eastern Turkistan Islamic Movement (ETIM) yang tujuan politiknya tiada lain ingin membentuk kemerdekaan Negara sendiri di luar China . 

Kritisi Kedua

Mengkritisi benang pertama terburai kusut sejak kelompok sipil milisi bersenjata jihadis ARSA di Rakhine mendapat support dari jaringan jihadis internasional seperti Al Qaeda dan ISIS untuk mengacaukan kondisi keamanan di Rakhine, Myanmar. 

Demikian mengkritisi pada benang kedua terburai kusut sejak kelompok sipil milisi bersenjata jihadis ETIM di Xinjiang (pada tahun 2002 Dewan Keamanan PBB menetapkan ETIM sebagai organisasi teroris)  mendapat support dari kelompok jaringan jihadis internasional seperti Al Qaeda dan ISIS untuk mengacaukan kondisi keamanan di Xinjiang, China . 

Kritisi Ketiga

Mengkritisi benang pertama terburai kusut sejak kelompok sipil milisi bersenjata jihadis ARSA mengklaim militer Myanmar melakukan serangkaian kejahatan kemanusiaan terhadap kelompok etnis minoritas muslim Rohingya dan sebaliknya otoritas resmi Myanmar yang didukung investigasi dari Institute for Policy Analysis Conflict (IPAC) juga melaporkan kelompok sipil bersenjata jihadis ARSA melakukan digdaya penyiksaan terhadap warga sipil yang dianggap tidak sejalan  dengan ARSA. 

Demikian mengkritisi pada benang kedua terburai kusut sejak kelompok milisi bersenjata jihadis ETIM yang mengklaim kalau militer China  melakukan serangkaian kejahatan kemanusiaan terhadap kelompok etnis minoritas muslim Uyghur dan sebaliknya otoritas resmi RRT melaporkan kelompok sipil milisi bersenjata jihadis ETIM dalam setiap aksi jihadisnya selalu melakukan serangkaian teror mematikan seperti bom mobil tahun 2013 yang dikendarai oleh militan jihadis ETIM melintasi kerumunan wisatawan di Alun-Alun Tiananmen, Beijing yang menewaskan puluhan warga sipil dan serangkaian teror mematikan lainnya seperti yang pernah terjadi di Stasiun Kereta Kunming di Provinsi Yunnan pada tahun 2014. 

Kritisi Keempat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline