Lihat ke Halaman Asli

Spiritualitas Sosialis Kristus

Diperbarui: 19 Januari 2021   11:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Wallace D. Wattles, penulis buku The Science of Getting Rich (1910) adalah sumber inspirasi Rhonda Byrne dalam memproduksi world best-seller book and movie The Secret. Namun, sedikit yang mengetahui bahwa karya monumental Wattles pertama adalah A New Christ“ (1905), bersama tulisan lain-nya untuk sebuah seminar, “Jesus: The Man and His Works”.  

Dalam ke-2 bukunya, Wattles mengkritisi lembaga-lembaga yang mengatas namakan agama yang seringkali digunakan sebagai alat kekuasaan untuk menghibur masyarakat supaya menerima perbudakan dan mencegah terjadinya gejolak sosial (hal 2). Ia juga mengoreksi gambaran umum tentang Jesus dalam Alkitab menjadi sebagai sosok berdarah biru (10), berpendidikan (12), kaya (14), dan berpribadi kuat penuh pesona (19). Dalam benak Wattles, Jesus bukanlah hanya Anak Manusia dari kalangan menengah atas, tapi pembela hak-hak asasi manusia gigih yang berjuang bagi kalangan bawah. Ironisnya, justru penyaliban-Nya diamini kelas bawah, kaum pekerja yang menuntut kebebasan bagi Barabas dan membiarkan Jesus disalibkan sebagai penggantinya (25). Misi dan pandangan Jesus tentang hidup sangat sederhana, bahwasanya, kedatanganNya untuk menyelamatkan manusia dari dosa, penyakit dan kemiskinan dengan cara menunjukkan kebenaran (36). Dan semua itu diwujudkan dengan memperbaharui tatanan sosial lewat “Kerajaan Surga” atau “Kerajaan Allah” yang merupakan misi Jesus tentang masyarakat yang makmur dan sejahtera, suatu sistem yang bekerja atas dasar keadilan dan kesetaraan (hal 81). Inilah Spiritualitas Sosialis

Inilah “perluasan” dari sila ke-5 Pancasila : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia; di mana Keadilan Sosial baru bisa terjadi bila terwujud Kebebasan Beragama, Perikemanusiaan, Kebersamaan (Kebangsaan), dan Demokrasi Kerakyatan berdasarkan Hikmat Kebijaksanaan.

 Spiritualis lintas agama Anand Krishna, yang menerjemahkan, menyunting dan mengulas buku ini, menjelaskan ketika membaca ke-2 buku ini, merasakan kehadiran Jesus, Nabi Isa, Sang Mesias, Kristus, bukan lagi kehadiran pemikiran penulis Wattles. Perasaan bahagia dan indah (The True Wealth) ketika merasakan keberhasilan Wattles untuk “lenyap” atau lebih tepatnya “manunggal” dengan karakter tokoh sentral dalam tulisannya, dan rasa inilah yang ingin di-sharing-kannya kepada para pembaca. Rasa The True Wealth (Kekayaan Sejati) ini baru tercapai ketika manusia bermanunggal dengan Pencipta dalam Kerajaan Allah di dunia, di dalam dirinya.  Ia akan beringkah laku seperti anak-anak tapi tidak kekanak-kanakan, ceria-sukacita, polos tapi tidak bodoh dan tak terikat pada apapun juga.  Dalam kemanunggalan inilah muncul Kasih Tanpa Syarat, Kebahagian Kekal Teringgi dan Keceriaan Abadi, dimana Ia akan mampu mengasihi sesama seperti mengasihi dirinya sendiri. 

Revd. Mindawati Perangin-angin, PhD, Direktur Eksekutif Research Center for Religion and Education, yang menulis kata pengantar dalam buku ini menyebutkan perasaan ini sebagai berbagi kesaksian iman. Beliau, bersama tokoh muda Muhammadiyah, Abdul Rohim Ghazali akan menyumbang pemikiran dalam talk show bedah buku ini di TB Gramedia Matraman, Minggu 7 Nopember 2010, Pkl. 14.00-16.00. 

*) Untuk Info dan Keterangan Lebih Lanjut, bisa menghubungi joehanes (0838.9477.4338), atau Muslihah (0878.8511.1979), atau Isty (0818.0894.1999) [caption id="attachment_317426" align="alignleft" width="211" caption="A New Christ"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline