Lihat ke Halaman Asli

Lord of War (2005)

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Lord of War (2005)

[caption id="attachment_142212" align="alignleft" width="300" caption="http://ramchandra.me.uk"][/caption]

Dibintangi oleh : Nicolas Cage

Film ini bercerita tentang kisah dan pengalaman batin seorang penjual senjata, (arm dealer) yang berasal dari Ukraina tapi tinggal di Brooklyn, New York, AS bernama Yuri Orlov.

Kisah ini dimulai dengan sebuah narasi : "There are over 550 million firearms in worldwide circulation. That’s one firearm for every twelve people on the planet. The only question is: How do we arm the other 11? "

Pertanyaan Ini adalah appetizer untuk menonton film ini.

Film ini berkisah bagaimana tokoh utama dalam film ini, Yuri Orlov, memulai bisnisnya dan kemudian menjalankannya. Dan salah satu market terbesar dalam bisnis ini adalah konflik antar rakyat dalam suatu negara atau antar negara tetangga yang saling berdekatan.

Yuri Orlov menjalankan bisnisnya ini tanpa konflik, tanpa rasa bersalah, dan itulah yang membuat dia survive dalam business ini & sukses meraup uang. Tapi uang atau sex bukanlah motivasi utamanya melainkan "The only job, I’m good at." Dirinya sudah terkondisi dengan kenyamanan atas pekerjaannya.

"Ketiadaan konflik" ini tidak dimiliki adiknya, Vitaly, yang akhirnya mati karena terjadi konflik batin hebat dalam dirinya. Rasa bersalahnya-lah yang membuatnya terbunuh.

Bagian yang menurut saya paling menarik adalah ketika Yuri Orlov sudah jatuh ketimpa tangga. (ditinggal mati adiknya, dan dipersalahkan oleh ke-2 ortunya serta ditinggal oleh istri & anaknya, serta ditangkap oleh interpol pula).

Pertama dia membiarkan sang interpol, Jack, untuk mengungkapkan kekesalannya yang selama belasan tahun sudah terpendam. "This!. Tell me I’m everything you despise. That I’m the personification of evil. That I’m what- responsible for the breakdown of the fabric of society and world order. I’m a one-man genocide. Say everything you want to say to me now. Because you don’t have long."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline