Surga & Neraka
Di dalam pengajaran tiap agama (pengajaran spiritualitas yang sudah dibakukan/didoktrinkan), Istilah Surga dan Neraka itu selalu disebutkan. Dan umat manusia beragama atau tidak secara sadar atau tidak sadar, selalu tertarik untuk masuk ke Surga karena Kenyamanan (badaniah) yang ditawarkan oleh para pengajar (baca: marketer) Agama, dan menolak "turun" ke Neraka karena tidak ada kenyamanan (badaniah) yang disajikan di sana. [caption id="attachment_145317" align="alignright" width="150" caption="Purgatory (Sumber: www.lib-art.com/imgpainting/)"][/caption] Yang berubah adalah kriteria siapa saja yang qualified masuk ke sana. Pernah ... Digambarkan Surga adalah tempat-tempat orang yang berbuat baik. Digambarkan Neraka adalah tempat-tempat orang yang berbuat jahat. Ada juga tradisi yang menggambarkan Purgatory (Kamar Api Penyucian) sebagai tempat transisi bagi orang-orang "setengah" jahat yang ingin masuk ke Surga. Perbuatan baik dan jahat ini pun tergantung persepsi masing-masing agama dan juga zaman, dalam mengkategorikan mana perbuatan jahat, mana perbuatan baik Kemudian, jaman berlalu, dan Kriteria serta pra-syarat calon penghuni Surga atau Neraka telah berubah dari "perbuatan baik/jahat" menjadi "Iman kepada Siapa" sebagai syarat utama. Di sini perbuatan baik/jahat mulai menjadi syarat tambahan bila tidak mau disebut hanya sebagai ‘penggembira’ Sekarang, Surga adalah target utama sebagian besar para pemeluk agama Mereka lupa bahwa Tuhan yang tak mampu dipahami oleh pikiran manusia, tapi bisa dirasakan, bisa dialami oleh perasaan maupun intuisi (bukan naluri/insting) manusia adalah ‘target utama,’ dan Surga hanya merupakan ‘target antara’, tapi adakah dari kita orang beragama (maupun yang atheis) untuk mencintai Tuhan tanpa Surga sebagai hadiah, seperti seorang wanita yang hanya mencintai kekasihnya yang kaya tanpa menghiraukan kekayaan atau materi kekasihnya?
Tapi sekarang Surga sudah menjadi target utama, bukan lagi target antara.
[caption id="attachment_145320" align="alignright" width="247" caption="Target Utama (Sumber: www.baileyfields.com/)"][/caption] Sekarang, dengan mudah, seorang beragama ‘melakukan perbuatan jahat’ kepada sesamanya dengan dahlil ‘membela Tuhan’ adalah ajaran tertinggi daripada berbuat baik untuk sesama. Ujung-ujungnya nuntut ke Surga, tentunya. Sekarang, dengan mudah, seorang yang mengaku beragama, meledakkan dirinya sebagai tuntutan aksi teror demi menghancurkan sesuatu yang dipahaminya sebagai kekuatan Iblis, tapi ujung-ujungnya nuntut-nya ke Surga juga sebagai bayaran pengorbanannya. Agama sudah menjadi ‘alat tukar resmi’ untuk membeli tiket tanda masuk ke Surga dan ‘kekebalan diplomatik’ bila berada di Neraka. Jadi Surga dan Neraka yang tadinya dijadikan alasan utama untuk menjaga ‘keteraturan’ masyarakat di dunia, sekarang malah menjadi alasan utama bagi sebagian kaum beragama untuk menciptakan kegaduhan di dalam masyarakat. Berarti gunanya Surga itu untuk apa ? Sebagai imbalan bagi kaum agamis untuk "membela eksistensi lembaga agamanya?" Sebagai hadiah bagi para radikal beragama yang merugikan orang lain? Sebagai alasan orang tak percaya diri untuk melakukan bom bunuh diri dengan alasan persembahan ?
Surga dan Neraka sudah tidak relevan lagi di jaman sekarang. Too much blood spilled in the history of going to Heaven. Too much violence. Too many people die in pain but vain.
Kalo sudah gini Lagu ‘Imagine’ John Lennon terasa sangat relevan.
[caption id="attachment_145332" align="alignright" width="240" caption="Imagine-John Lennon Photographic Print by Rhonda Watson at Art.com"][/caption] Imagine, there's no Heaven It's easy if you try No hell below us Above us only sky Imagine all the people Living for today Imagine there's no countries It isn't hard to do Nothing to kill or die for And no religion too Imagine all the people Living life in peace You may say that I'm a dreamer But I'm not the only one I hope someday you'll join us And the world will be as one [caption id="attachment_145337" align="alignleft" width="210" caption="John Lennon - Imagine (www.coverbrowser.com/covers/beatles/)"][/caption] Imagine no possessions I wonder if you can No need for greed or hunger A brotherhood of man Imagine all the people Sharing all the world You may say that I'm a dreamer But I'm not the only one I hope someday you'll join us And the world will live as one
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H