Lihat ke Halaman Asli

Jocelyn Elda Manuela Damanik

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Reputasi (Remaja Peduli Data Privasi): Tingkatkan Kesadaran Privasi, Lindungi Data Pribadi, dan Perangi Cyber Crime!

Diperbarui: 9 Desember 2023   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Privacy is not something that I'm merely entitled to, it's an absolute prerequisitie" - Marlon Brando

Teknologi telah mengubah peradaban manusia, tanpa disadari kita telah dihadapkan dengan dirupsi digital. Banyak ditemukan inovasi-inovasi baru yang memudahkan kehidupan manusia, kemajuan tersebut menciptakan ruang terbuka bagi laju perkembangan yang begitu pesat, seolah tidak ada tembok yang dapat membendung perubahan tersebut. Sebagai Digital Natives, remaja memiliki kaitan yang sangat erat dengan perubahan tersebut. "Sebagai generasi muda yang peduli terhadap negara dan bangsa, jadilah seorang pembaharu agar lebih bermakna" - Najwa Shihab

Perlu kita ketahui bahwa kemajuan teknologi diasumsikan sebagai dua sisi mata pisau, bersamaan dengan kemudahan serta koneksi yang ditawarkan oleh teknologi, di sisi lain terdapat ancaman serius terhadap privasi dan keamanan data pribadi. Teknologi justru membawa bencana bagi penggunanya, salah satunya adanya fenomena cyber crime. Kasus cyber crime tidak dapat dipandang sebelah mata, karena hal tersebut dapat merugikan seluruh elemen masyarakat baik secara finansial maupun non finansial. Masyarakat, khususnya para remaja Indonesia, tentunya diharapkan lebih punya andil dalam mewujudkan keamanan pada data pribadi sebagai sebuah masyarakat yang melek literasi digital.

Perkembangan media sosial dalam beberapa tahun terakhir sangat pesat. Kita hampir tidak bisa menjalani hari tanpa melihat dan menggunakan media sosial, seperti Instagram, Facebook, Twitter, TikTok, dan lain sebagainya. Di satu sisi, media sosial memberikan kemudahan dalam berkomunikasi dan beraktivitas daring. Namun di sisi lain, tanpa kita sadari media sosial juga mengancam privasi pribadi kita. Belakangan ini fitur "Add Yoursdi Instagram tengah populer digunakan. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk membuat postingan yang mengajak pengikutnya untuk berpartisipasi dengan menambahkan konten mereka sendiri. Sayangnya dibalik kepopulerannya, fitur ini ternyata berpotensi membahayakan privasi dan data pribadi pengguna. Hal ini disebabkan para pengguna kerap kali dengan mudahnya membagikan informasi pribadi mereka di kolom komentar fitur "Add Yours"Bahkan, warganet mengaku bahwa mereka pernah melihat fitur "Add Yours" di Instagram yang meminta orang untuk membagikan foto KTP mereka, hingga berbagi macam-macam nama panggilan yang mereka gunakan.

Sebagai contoh nyata, salah satu warganet bernama Dita Moechtar menceritakan jika temannya menjadi korban penipuan usai ikut fitur trend "Add Yours". Sang pelaku diduga mengetahui nama panggilan masa kecil korban lewat rantai trend tersebut. Berdasarkan kesaksian temannya, penipu menghubungi korban melalui telepon dan menyuruhnya untuk mentransfer sejumlah uang. Korban memercayai penipu tersebut karena pelaku memanggil korban dengan nama panggilannya sewaktu kecil, yaitu "Pim". Hal ini yang membuat korban akhirnya mentransfer uang, sebelum kemudian menyadari bahwa dirinya telah tertipu. Korban juga teringat bahwa sebelum menjadi korban penipuan, dia sempat berpartisipasi dalam tantangan "Add Yours" di Instagram. Ketika itu, korban mengunggah beberapa nama panggilannya dari masa kecil hingga dewasa. Diduga kuat, sang penipu memantau postingan korban di Instagram, sehingga bisa mengetahui nama panggilan masa kecilnya. 

Untuk melindungi diri dari potensi bahaya fitur "Add Yours", pengguna diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam berbagi konten atau tanggapan pribadi. Selalu periksa dan pertimbangkan dengan cermat sebelum berpartisipasi dalam konten yang menggunakan fitur "Add Yours". Pastikan untuk tidak membagikan informasi pribadi yang sensitif atau rentan terhadap penyalahgunaan. Pihak Instagram juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa fitur "Add Yours" tidak membahayakan keamanan dan privasi pengguna. Pihak Instagram perlu mengimplementasikan langkah-langkah perlindungan data yang kuat, serta mengedukasi pengguna mengenai potensi risiko yang terkait dengan fitur tersebut. Dengan kesadaran akan potensi bahaya fitur "Add Yours" di Instagram, pengguna diharapkan dapat lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan fitur tersebut dan melindungi data pribadi mereka dari ancaman yang mungkin timbul.

Penting bagi remaja untuk meningkatkan kesadaran akan privasi dan pentingnya perlindungan data pribadi mereka. Kesadaran ini dapat menjadi benteng pertahanan pertama dalam melawan ancaman kejahatan siber. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil guna melindungi diri dari ancaman tersebut: 

  • Remaja perlu diberikan pemahaman yang kuat mengenai pentingnya privasi dalam kehidupan online. Mereka harus menyadari bahwa data pribadi mereka, seperti informasi pribadi, foto, dan aktivitas online, rentan terhadap pencurian dan penyalahgunaan. Remaja  perlu memahami risiko penggunaan teknologi. Dengan pemahaman yang kuat, remaja dapat lebih berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi mereka di dunia maya.
  • Langkah selanjutnya adalah melindungi data pribadi dengan menggunakan alat keamanan seperti password yang kuat, enkripsi data, dan pengaturan keamanan privasi di media sosial. 
  • Selain melindungi diri sendiri, remaja juga dapat berperan aktif dalam memerangi kejahatan siber. Mereka dapat melaporkan tindakan cyberbullying, penipuan online, atau penyalahgunaan lainnya kepada orang tua, guru, atau pihak berwenang. Dengan melaporkan tindakan tersebut, remaja dapat membantu mencegah kejahatan siber dan melindungi sesama remaja dari ancaman yang sama.

Dalam dunia digital yang penuh dengan ancaman, remaja perlu meningkatkan kesadaran privasi, melindungi data pribadi mereka, dan berperan aktif dalam memerangi kejahatan siber. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan remaja dapat menikmati manfaat teknologi tanpa harus kehilangan privasi dan keamanan data pribadi mereka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline