Di zaman yang semakin maju ini, tidak jarang beberapa dari kita menjalani LDR atau Long Distance Relationship, khususnya dalam hubungan berpacaran. Berbagai macam media sosial yang bermunculan seakan juga turut memudahkan kegiatan LDR berlangsung. Contohnya saat ini kita dapat dengan mudahnya melakukan chatting, mengirim voice note bahkan melakukan video call atau tatap muka secara virtual. Namun dibalik kemudahan itu, ternyata masih cukup banyak yang gagal dalam menjalani Long Distance Relationship ini. Apakah hal itu disebabkan oleh kesalahan dalam sebuah hubungan atau oleh pribadi yang menjalaninya? Mari kita melakukan introspeksi diri bersama-sama.
Saat menjalani LDR seringkali kita sebagai pasangan lupa akan keberadaan pasangan kita. Dikarenakan tidak ada wujud asli pasangan di sebelah kita, seringkali kita terlarut dalam kesibukan kita sendiri sampai-sampai lupa memberi kabar kepada pasangan kita. Pasti kalian yang pernah menjalani LDR pernah melakukan hal ini kan? Hehehe. Apalagi jika kita dengan pasangan memiliki kesibukan dan waktu luang yang berbeda. Contohnya jika pasangan kita bekerja dari pagi hingga sore, sedangkan kita bekerja dari sore hingga malam. Maka akan susah untuk menemukan waktu yang tepat untuk melakukan komunikasi dengan pasangan kita. Tidak jarang juga hal ini mengakibatkan percekcokan dan berujung pada putusnya suatu hubungan.
Selain itu, dalam menjalani Long Distance Relationship terkadang kita memiliki trust issues terhadap pasangan kita, khususnya kita para kaum overthinker. Pernah kan ketika kalian mengirim pesan ke pasangan kalian namun lama tidak dibalas? Kalian si kaum overthinker pasti langsung berpikir, "Pacarku lagi di mana ya?", "Pacarku lagi sama siapa ya?", "Pacarku beneran lagi kerja nggak ya?", padahal pacar kalian memang sedang bekerja dan tidak memegang handphonenya. Sebenarnya sah-sah saja berpikir seperti ini. Namun ada dari kita yang mengungkapkan pikiran-pikiran ini kepada pasangan kita dan jatuhnya seperti sebuah tuduhan. Jika sudah seperti ini, maka pasangan kita akan merasa tertuduh dan tidak dipercaya oleh kita. Lalu hubungan pun akan menjadi tidak sehat.
Maka dari itu, untuk menghindari hal-hal seperti di atas agar Long Distance Relationship tidak berada di ambang batasnya, kita sebagai pasangan harus memiliki kesadaran diri untuk mau berusaha mempertahankan hubungan tersebut. Kita tidak bisa hanya bergantung pada pasangan kita dalam menjalani sebuah LDR. Karena kunci kesuksesan sebuah hubungan adalah usaha dari masing-masing pribadi yang menjalaninya. Agar LDR dapat berjalan dengan lancar, berikut 3 hal yang dapat kalian lakukan.
1. Selalu memberi kabar pada pasangan anda
LDR adalah hubungan yang membutuhkan kepercayaan lebih bagi mereka yang menjalaninya. Maka dari itu, selalu beri kabar kepada pasangan kalian agar pasangan merasa diperhatikan. Hal ini juga dapat dilakukan untuk menumbuhkan kepercayaan pasangan terhadap kita.
2. Luangkan waktu untuk pasangan anda
Meskipun tidak bisa bertemu secara tatap muka, paling tidak luangkan sedikit waktu untuk menelepon atau melakukan video call dengan pasangan anda di awal ataupun akhir hari. Hal ini dilakukan untuk menjaga koneksi dan ikatan di antara hubungan kalian. Jika kalian tidak memiliki waktu kosong, kalian bisa melakukan hal ini ketika istirahat makan siang atau ketika berada di mobil dalam perjalanan pulang. Ribet ya? Memang. LDR memang membutuhkan effort lebih dalam menjalaninya.
3. Beri pasangan anda kejutan
Siapa sih yang tidak suka kejutan? Tidak perlu muluk-muluk. Mendapat kiriman minuman lewat gojek di siang bolong saja pasti sudah senang. Kejutan tidak harus mewah, perhatian-perhatian kecil bahkan terkadang terasa lebih mengesankan. Kejutan ini dapat kalian berikan untuk memberikan "spark" dalam hubungan kalian agar hubungan tidak terasa flat.
Nah, setelah mengetahui 3 hal ini seharusnya kalian para pasangan LDR tidak usah bingung lagi gimana caranya mempertahankan hubungan kalian. So, langsung aja terapkan hal-hal ini ke dalam hubungan kalian agar makin langgeng!