Tidak hanya mencetak generasi penerus bangsa yang pandai dalam ilmu pengetahun dan teknologi, Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta dua periode yang kini maju sebagai Wakil Gubenur Jawa Barat mendampingi Deddy Mizwar, juga melakukan pendekatan agama untuk para pelajar di purwakarta.
Dedi Mulyadi mewajibkan kepada seluruh sekolah yang ada di Purwakrta, baik SD, SMP dan SMA harus memiliki tempat ibadah bagi pelajar muslim maupun non muslim.
Pembuatan ruang ibadah tersebut digunakan sebagai tempat pelajar melaksanakan ritual ibadah seperti halnya salat Dhuha yang diwajibkan bagi mereka yang beragama islam. Para pelajar didiampingi oleh guru pendamping sesuai dengan agama atau kepercayaan yang mereka anut.
Selain untuk memupuk rasa Toleransi antar umat beragama sejak dini, hal tersebut dilakukan Dedi Mulyadi untuk menanamkan nilai nilai agama sejak dini, sehingga para pelajar mempunyai bekal agama yang baik nantinya
Kebijakan Dedi Mulyadi yang menanamkan pendidikan agama sejak dini, diapresiasi banyak kalangan, salah satunya dari ustad muda kondang di Indonesia, Yusuf Mansur yang mengatakan, kebijakan dan gagasan kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai Bupati Purwakarta selama ini dinilai sangat liar dan berbeda dengan sistem kepemimpinan kepala daerah pada umumnya.
kebijakannya yang dijalankan di Purwakarta malah langsung dirasakan oleh masyarakat dan menjadi jalan keluar semua permasalahan selama ini. "Kang Dedi itu liar. Tapi, gagasan, pemikiran dan kebijakan seperti ini sangat dibutuhkan oleh kita. Pemimpin seperti itu sangat dibutuhkan," ungkapnya.
Kebijakan bidang pendidikan di Purwakarta tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor 69 Tahun 2015 tentang Pendidikan Berkarakter.
Meski baru dibuatkan peraturan bupati pada tahun tersebut, program pendidikan berkarakter ini sebenarnya sudah dilaksanakan sejak 2008 silam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H