Awal tahun 2020 hingga saat ini, Indonesia masih diliputi tantangan pandemi Covid-19 yang belum terselesaikan. Angka kematian yang tak mereda, pembatasan aktivitas di luar rumah, hingga merosotnya perekonomian rakyat menjadi momok yang mau tak mau kita harus siap sedia menghadapinya. Berbagai usaha telah dilakukan untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19 ini, dari awal lockdown hingga vaksinasi yang sedang berlanjut sekarang.
Indonesia termasuk negara dengan grafik pandemi Covid-19 yang tinggi dan panjang. Di situasi ini banyak masyarakat yang terbaring lemah di di rumah sakit, melakukan isolasi mandiri, bahkan tak sedikit yang gugur dalam perang melawan virus corona ini.
76 tahun Indonesia dengan semangat "Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh" menjadi momentum bagi masyarakat mengibarkan semangat kemerdekaan. Di tengah jajahan pandemi virus corona sekarang, masyarakat Indonesia harus Bersatu memerangi pandemi ini. Masyarakat harus tangguh untuk memerdekakan Indonesia dari mata rantai penyebaran Covid-19 untuk memupuk kembali semangat kebangsaan dengan cinta tanah air seperti pejuang kemerdekaan yang terdahulu.
Ketuhanan Yang Maha Esa. Sebagai bangsa Indonesia yang berketuhanan, memanjatkan doa adalah kekuatan yang sangat diperlukan pada situasi saat ini. Sebagai penyembuh dan penguat bangsa dan negara dalam menghadapi situasi yang pelik seperti saat ini. Menjadi pondasi bagi m asyarakat Indonesia untuk tetap optimis dan tangguh agar Indonesia segera terbebas dari pandemi Covid-19 ini.
Membangun masyarakat yang tangguh sudah dilakukan sejak dini. Pemerintah, tokoh-tokoh public, pakar kesehatan dan pendidikan, perusahaan, keluarga dan tetangga serta semua orang turut menjadi wadah dalam melahirkan masyarakat-masyarakat yang tangguh. Memberikan edukasi dan pengayoman kepada masyarakat dalam menghadapi situasi sulit ini dengan himbauan melakukan protokol kesehatan di era new normal seperti saat ini.
Masyarakat yang tangguh adalah masyarakat yang mau bersama-sama bersatu melawan kesulitan. Tetap menjaga keharmonisan dengan lingkungan sekitar, besama-sama menjaga kebudayaan dan nilai-nilai pancasialis. Di tengah pandemi Covid 19, masyarkat tangguh diajak bersama-sama saling memupuk rasa solidaritas, tidak dapat bertemu namun persatuan tetap menyatu, mendukung himbauan dari pemerintah dan berinovasi menciptakan ide-ide yang dapat membawa Indonesia keluar dari masa sulit seperti saat ini.
Indonesia bangkit 76 tahun. Menanamkan rasa nasionalisme dan patriotisme, rakyat Indonesia yang tangguh sama-sama mengibarkan bendera persatuan, bendera merah putih. Bangsa yang kuat sama-sama menadahkan tangan meminta restu baginda, berdoa untuk Indonesia bangkit dari keterpurukan. Kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial, politik, budaya, hingga keamanan negara segera terpulihkan. Masker tidak lagi menjadi penghalang sapaan yang satu dengan yang lain. Berjabat tangan juga sudah menjadi kerinduan oleh masyarkat yang akrab dengan budaya sapa ini.
Masyarakat yang tangguh, Indonesia bangkit. Mejadi harapan di 76 tahun Indonesia saat ini. Terima kasih atas segala upaya yang dilakukan pemerintah untuk memulihkan Indonesia. Terima kasih kepada yang mulia petugas kesehatan yang bekerja tak kenal lelah meski taruhannya adalah nyawa. Terima kasih kepada orang baik yang membantu perekonomian bangsa, UMKM yang tetap terjaga. Terima kasih kepada sahabat negara luar yang tak hentinya memberikan perhatian dan dukungan. Terima kasih kepada pekerja yang mau di rumah saja untuk bekerja. Terima kasih untuk masyarakat yang mau bersama-sama melawan penjajahan corona.
Mari kita bersama-sama menjadi masyarkat yang tangguh untuk mewujudkan Indonesia yang bangkit. Membentuk rasa optimis untuk tetap percaya Indonesia boleh keluar dari masa pelik. Mari tetap berkarya di tengah pandemi, menciptakan semangat persatuan dan rasa solidaritas. Tetap menjaga protokol kesehatan dan berinovasi memberikan ide-ide cemerlang untuk menghadapi bencana. Mari jadikan momen 76 tahun Indonesia untuk mewujudkan itu semua.
Masyarakat Tangguh