Lihat ke Halaman Asli

Sutra Membalut Bumiku Menangis

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1309978871860472427

Kelembutan itu mengoyak lukaku;

Siapa sangka peka ‘kan terpenjara?,

Perban dalam kotak P3k tak cukup baik

Untuk membalut luka, dan

Menyerap darah putriku

Akhirnya;

Sutra turut berkabung

Dan, pahlawan itu sungguh beruntung

Dicinta memar bak simpatisan sejati

Hingga matinya terlihat sahid, tapi

Tak terlalu besar peluangnya

Bagi mereka, masuk surga adalah sia-sia

Bukan alasan yang sempurna memang

Namun, bagi gelondongan kain dan ulat sutra

Yang penting laris dan terjual habis

Ya…

Tidakkah kalian pikirkan?

Bila itu telah mengotori tempat tidurku

Kalian buang hajat dimana-mana

Tidakkah kalian dengarkan?,

Begitu pilu bumiku menangis.

(Serpong (Baru Asih), 25 Agustus 2007/ 21: 15 WIB)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline