Lihat ke Halaman Asli

Dongeng Si Miskin dan Si Kaya

Diperbarui: 4 April 2017   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Alkisah di sebuah dunia antah berantah hiduplah 2 gerombolan besar yaitu  si kaya dan si miskin berdampingan. Sering kali si miskin mengeluh dan marah kepada negeri , kepada raja, kepada pejabat, kepada si kaya.

"Kenapa dunia tidak adil, dan banyak kebijakan raja yang tidak memikirkan nasib kami"Tiada hari tanpa mengeluh sepertinya, dan marah. Namun menanti nanti keadaan tidak kunjung berubah. Tahunberganti tahun nasibpun tetap sama tidak berubah. Protes demi protes tidak juga bisa merubahnya.

Namun demikian salah seorang dari gerombolan miskin ini bermimpi ingin menjadi berhasil seperti para gerombolan si kaya. Sebut saja namanya Oke, dan Oke punya sahabat karib bernama Enggak.

Oke selalu kagum melihat gerombolan kaya, namun Enggak selalu marah menuntut nasibnya berubah.

Waktu pun berjalan Oke belajar memahami apa yang dilakukan si gerombolan kaya. Sedangkan Enggak menghabiskan waktunya menghina, ngedumel, marah , dengan kondisi nya.

Waktu pun berjalan lagi si oke lebih memahami sebab dan akibat kenapa seseorang bisa berpindah ke gerombolan si kaya, sedangkan si Enggak tetap aja ngedumel dan marah dengan keadaan.

Si Oke dan Si Enggak mereka memang sama sama pekerja kasar namun si Oke dengan mempelajari grombolan si kaya mengerti bagaimana memutar pendapatannya kepada hal lain yang bisa membuat keadaan berubah. Dia mencoba ....

Namun ternyata keadaan tidaklah semulus apa yang diinginkan Si Oke,Si Oke menceritakantemannya Si Enggak namun bukan dukungan yang diterimanya, dimintanya Si Oke untuk berhenti bermimpi.

Adalah suatu ketika Si Oke mempunyai cukup uang untuk berusaha menjual makanan , masyarakat sekitarnya di gerombolan miskin selalu memberikan komentar negatif, dari pada masukan untuk memperbaiki dagangannya , tetapi gerombolan miskin lebih suka mengata ngatai dan menjatuhkan sesamanya. Setelah mengata ngatai mereka biasanya merasakan diri menjadi lebih baik, begitulah tabiat si miskin.

Dalam usahanya Si Oke ini tentu banyak badainya dan kesulitannya, satu demi satu, semuanya berhadapan dengan kata kata negatif orang orang miskin tsb.

Namun seperti biasanya dalam kehidupan kegagalan tidak selamanya dekat bagi orang yang bisa belajar darinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline