"Kak, memangnya teori konspirasi itu beneran ada?"
Itu pertanyaan adik saya yang masih SMA ketika pandemi COVID-19 sedang hangat-hangatnya di Indonesia pada bulan April.
Saat itu saya belum tahu apa saja konspirasi yang beredar di masyarakat saat pandemi, banyak teori konspirasi di dunia memang benar adanya tetapi kebanyakan yang orang tahu biasanya konyol.
Salah satu konspirasi terkenal di masa pandemi ini adalah bagaimana vaksin akan digunakan untuk memonitor dan mengendalikan semua umat manusia dengan menanamkan chip ketika divaksin.
Terdengar sangat mengerikan, karena siapa sih yang mau ditanami chip lalu diawasi bahkan dikontrol oleh para elit dengan kepentingan tertentu?
Saya tidak mau terlibat lebih banyak dengan debat chip di vaksin, saya yakin para ahli sudah membantahnya dengan berbagai argumen ilmiah.
Hal menarik dari fenomena konspirasi ini adalah kita, umat manusia, ternyata ingin agar privasi terjaga dan tidak mau dimanfaatkan untuk mengawasi dan mengendalikan.
Sayang hal seperti ini menjadi isu panas hanya saat pandemi, padahal pelanggaran privasi sebenarnya bukan ancaman omong-kosong yang baru dihadapi umat manusia hari ini.
Teknologi Pengenalan Wajah dan Pro Kontra Yang Mengikutinya
Mari kita mulai dengan teknologi yang sedang naik daun dan sudah beberapa tahun digunakan di ponsel pintar: pengenalan wajah.
Kamu pasti tidak asing membuka ponsel pintar dengan fitur pengenalan wajah yang biasanya sudah disediakan oleh pabrikan ponsel pintar hari ini.