Mungkin kata tadi pernah kamu dengar di Master Chef, merujuk pada perkataan Chef Juna yang menginginkan masakan setiap peserta memperhatikan detail-detail dan tidak hanya sekedar jadi. Tetapi kali ini saya tidak akan membahas tentang masak-memasak karena saya sama sekali tidak jago selain memasak air dan mi rebus. Seorang teman baik saya, yang benar-benar sevisi dengan saya bertegur sapa beberapa waktu lalu di BBM dan kita sedang membicarakan tentang post yang dia buat tentang bagaimana dia sangat menyukai pria yang suka hal-hal detail, which is dia sudah menemukan pria itu pada pasangannya sekarang. Jika diingat kembali, kami berdua memang penyuka kisah Sherlock Holmes, kisah detektif buatan Sir Arthur Conan Doyle yang melegenda seantero jagad. Apa hubungannya dengan sebuah detail? Jika kamu pernah membaca novel tersebut, kamu pasti tahu bahwa Sherlock Holmes adalah tipe detektif yang mengetahui apa kegiatan seseorang based on apa yang diamati seorang Sherlock. [caption id="attachment_384" align="aligncenter" width="190" caption="source : www.underwateraudio.com"][/caption] Misalnya bagaimana dia mengetahui seorang dokter bedah hanya dari detail tangannya. Sebegitu hebatnya, Sherlock bahkan bisa menyamar menjadi apapun yang dia mau tanpa diketahui orang lain. Ah, itu memang cuma novel tetapi mungkin hal itu yang mempengaruhi bagaimana kami, khususnya saya memandang dunia. Bayangkan, kami pernah membahas bagaimana detailnya karakter Harry Potter, berargumen bagaimana Harry Potter tidak sebegitu detailnya di film, yang mana orang-orang mengenal Harry adalah seorang Daniel Radcliffe tetapi kita berdua tidak pernah setuju Harry Potter digambarkan sebegitu ganteng dan necis. Tahukah kamu, kebanyakan orang tidak pernah memperhatikan detail sesuatu. Mereka selalu terjebak dengan "emang gue pikirin" atau "buat apa itu dipikirin". Well, sepertinya saya harus memberitahumu bahwa terkadang hal yang sepele tidak bisa kamu jelaskan oleh karena kamu melewatkan sebuah detail. Gak percaya? kalau begitu saya akan memberikan kamu 1 pertanyaan sederhana yang bisa jadi kamu tidak bisa menjawabnya sama sekali. Pertanyaan saya adalah : Coba jelaskan bagaimana zipper(resleting) bekerja? Gampang? jika iya coba jawab, jika tidak..maka kamu memang tidak memperhatikan detail hal ini bukan? lihatlah bagaimana zipper bekerja pada gambar di bawah ini : [caption id="attachment_376" align="aligncenter" width="300" caption="source : blogs.scientificamerican.com"] [/caption] Tidak apa-apa, itu normal jika kamu menjawab salah karena tidak semua orang memperhatikan detail-detail bagaimana sesuatu bekerja. Mari kita tes lagi seberapa detail kamu bisa menjawab hal di bawah ini. Lihat dulu gambar di bawah : [caption id="attachment_377" align="aligncenter" width="300" caption="source : www.livescience.com"] [/caption] Pertanyaannya simpel, kemanakah bis ini bergerak? kanan atau kiri? jika kamu memikirkan sebuah detail, seharusnya kamu bisa menemukan sesuatu. Oya, abaikan bahwa di sisi yang kelihatan, bis ini tidak memiliki pintu untuk supirnya. Saya sudah mengeleminir 1 detail, sekarang bisakah kamu menjawab kemana bis ini bergerak? kanan atau kiri? Dapat jawabannya? enggak? okelah, lihat gambar di bawah ini maka masalah bis ini akan terpecahkan : [caption id="attachment_378" align="aligncenter" width="360" caption="source : www.republika.co.id"] [/caption] [caption id="attachment_379" align="aligncenter" width="360" caption="source : www.republika.co.id"] [/caption] Kanan, bisnya akan bergerak ke sebelah kanan karena pintu menaikkan penumpang ada di sisi sebrang sebelah kanan. Maka jelaslah bis itu akan bergerak ke kanan karena jika kamu menjawab bergerak ke kiri, maka silahkan cari bis yang pintu penumpangnya di sisi supir. Fakta mengejutkannya, yang bisa menjawab hal sepele ini adalah anak kecil sedangkan orang dewasa selalu bingung. Menarik? mungkin kamu geram tidak bisa melewati 2 pertanyaan yang saya ajukan dengan baik. Okelah, saya hanya meminta kamu membaca tulisan di bawah ini dengan cepat dan ingat pesan saya "pay attention to the details" : [caption id="attachment_381" align="aligncenter" width="296" caption="source : ndrichardson.com"] [/caption] Apa yang kamu baca? newyork in the spring ? selamat, kamu lalai lagi dalam memperhatikan sebuah detail. Sadarkah kamu ada 2 kata "the" dalam peringatan itu? tidak sadar? Kamu pasti takjub bagaimana banyak orang melewatkan detail semua hal. Saya tidak mengatakan orang yang melewatkan sebuah detail itu orang bodoh, tetapi sebenarnya kamu bisa cukup aware terhadap sesuatu di dunia ini. Saya suka mengamati detail perkembangan teknologi, contohnya bukan sekedar tahu Apple itu sebuah OS tetapi saya kadang ingin tahu kenapa logo Apple sekarang adalah Apple tergigit, dan lalu kenapa memilih nama Apple? lalu kenapa semua produk Apple mengutamakan desain indahnya? sifat Steve Jobs mana yang mempengaruhinya? Oh..atau kamu merasa tahu tentang Steve Jobs? maka berikan 1 detail yang orang lain tidak pernah tahu tentang Steve Jobs, bisakah menyebutnya walau hanya 1? Pay attention to the details, mungkin kamu tidak perlu memperhatikan semua hal di dunia ini. Minimal, kamu memperhatikan detail apa yang kamu perbuat sekarang dan apa yang kamu senangi karena sifat itu akan membiasakan diri untuk dengan cepat mengenali sesuatu. Di kantor lama, saya dikenal seorang sahabat sebagai orang yang cepat mengenal keadaan. Rahasianya sederhana, just pay attention to the details :D Kembali ke sahabat saya yang membicarakan detail, dia mengatakan bahwa sudah seharusnya saya mencari pasangan tidak mengutamakan hanya kecantikan, tetapi bisa menganggap pemikiran saya tentang sebuah detail itu hal yang bagus. Mungkin, saya akan mencari seseorang mirip Irene Adler(demenannya Sherlock) atau minimal yang mau mendengar celoteh saya tentang sebuah detail tanpa berpikir hal itu tidak berguna :D
Trivia : Sadarkah kamu, saya membold huruf dalam artikel ini yang membentuk sebuah kata? pay attention to the details!
source (blog pribadi) : http://lifetriggers.net/pay-attention-to-the-details/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H