Lihat ke Halaman Asli

Putu Hadi Purnama Jati

Simple Life, High Thinking

4 Cobaan Ngeblog dari Pembaca

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semakin tinggi sebuah pohon, maka semakin besar juga angin yang menerpanya. Tidak jauh berbeda dengan ngeblog, semakin rajin ngeblog diikuti dengan semakin berkualitasnya isi dan gaya penulisan, maka cobaan (beserta rejeki) akan datang menghadang. Cobaan terbesar dalam blogging biasanya adalah mental block dari penulisnya sendiri, tetapi kadangkala pembaca merupakan sumber alasan seorang Blogger berhenti ngeblog untuk sementara atau selamanya. Selama 4 tahun ngeblog, saya sudah mengalami pahit manisnya ngeblog. Berikut saya rangkumkan beberapa cobaan yang sempat mampir :

Dikritik Membabi Buta


Pertama kali saya mendapatkan kritik membabi buta ini di Kompasiana. Tetapi pelakunya saya ketahui belakangan sering mencla mencle dalam menulis dan memang hobi memberi komentar "kebalikan". Jika kita beropini A maka dengan sengaja ia beropini B, sebaliknya kalaupun kita beropini B maka dia akan tiba-tiba jadi beropini A. Tetapi pembaca tipe ini tidaklah salah sama sekali, memang karakternya begitu untuk memancing emosi. Bahkan, tak jarang ia mengata-ngatai penulis dengan tuduhan asal-asalan atau hinaan kasar dan tak berdasar. Solusinya? santai saja, biarkan mereka lelah dengan energi menghinanya. Pembaca tipe ini tidak perlu ditanggapi serius-serius amat. Terkadang mereka memakai anonim dan itu justru cermin bahwa mereka hanya bisa lempar batu sembunyi tangan. Banyak Blogger yang down setelah kena jebak pembaca  ini, pada akhirnya Blogger tidak pernah menulis lagi karena takut dihina membabi buta. Jika itu terjadi, maka si pembaca nakal ini senang. Maka dari itu, jangan sekalipun takut menulis walau ada pembaca jenis ini. Karena jika nyali kita menciut, mereka menang.

Disanggah Ilmiah


Nah, pembaca jenis ini yang sangat saya butuhkan. Terutama ketika menulis tentang teknologi. Pembaca jenis ini kerap memberikan kritikan yang berdasar. Namun terkadang opini yang kita yakini, benar-benar diserang habis-habisan. Pembaca jenis ini seperti marah jika opini ilmiahnya berbeda dengan apa yang kita tulis. Tetapi semua tidak masalah jika mindset yang kita bangun adalah menerima masukan dan tidak mengulangi kesalahan. Sebagai blogger memang seharusnya kita terbuka pada semua hal. Oleh karena itu meyakini yang jelas sudah disanggah bukanlah mental seorang Blogger. Sebaiknya kesalahan penulisan yang dibuat, terutama yang menyangkut ilmu pengetahuan bisa diperbaiki di penulisan berikutnya. Ingat! jangan sekalipun takut salah. Menulis bagus lebih baik ketimbang menulis jelek, tetapi menulis jelek masih lebih baik daripada tidak menulis sama sekali.

Dikatakan Sombong


"Dulu tiap komentar dibalas, sekarang balas komentar aja suombongnya minta ampun" begitu potongan komentar yang masuk ke blog saya 2 tahun lalu. Saya cukup terkejut karena ternyata ada pembaca yang merasa saya sombong. Mungkin rasanya sama seperti ditegur di jalan tetapi tidak balik menegur. Saya memang memiliki segambreng kesibukan 2 tahun belakangan ini, pertama ketika skripsi dan selanjutnya bekerja. Sisa-sisa tenaga saya untuk membalas pesan mungkin tidak segiat waktu awal ngeblog di tahun 2008 lalu. Namun cap "sombong" ini janganlah dijadikan alasan membenci pembaca, mereka hanya kesal karena tidak diperhatikan sama sekali. Justru kritikan "sombong" sudah menyadarkan saya untuk lebih giat lagi membalas komentar baik di Kompasiana maupun blog pribadi. Setiap komentar Kompasiana dan Blogger saya masukkan ke email agar tahu ada yang mengomentari, lalu saya akan membalasnya sesibuk apapun agar pembaca merasa dihargai.

Teror


Ini yang sangat saya hindari sekarang. Dulu saya sempat membahas sebuah forum "lendir" dan alhasil saya mendapat beberapa ancaman hack. Dulu saya tidak terlalu khawatir dengan teror tetapi semenjak memutuskan membuka profil asli di dunia maya, saya sedikit khawatir karena takut tidak sekedar diteror di dunia maya melainkan di dunia nyata. Tidak lucu hanya karena sebuah tulisan, saya membahayakan diri saya sendiri dan orang-orang di sekitar saya(mirip Spiderman) . Saya pernah menulis bahwa tulisan yang menarik kadang adalah tulisan yang kontroversial, namun pikirkan baik-baik jika anda ingin menulis sebuah topik kontroversial dengan profil asli anda. Walaupun topik itu arahnya lebih ke positif ketimbang negatif, tetapi pasti ada pihak yang tidak senang diberitakan jelek walaupun maksud anda sebenarnya baik. Intinya, anda siap bertanggung jawab dengan tulisan anda dan nama asli anda.

From NTT with Love

Lookj

source : media.kompasiana.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline