Lihat ke Halaman Asli

Fakta Ilmiah di balik Pemimpin Hebat

Diperbarui: 18 Juni 2015   07:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagaimana kita tahu seseorang adalah pemimpin yang tepat. Apakah ketegasan dan karisma merupakan penentu keberhasilan kepemimpinan? Apakah tampang yang cakep? Apa dasarnya? Kalau orang manajemen pertanyaannya, apa CSF (critical success factors)-nya?

Jim Collins adalah seorang pakar dan pengajar bidang manajemen dan bisnis yang tertarik mempelajari mengapa sebuah perusahaan bisa menjadi hebat dan perusahaan lain biasa-biasa saja. Collins membentuk tim para peneliti yang mempelajari 6000 artikel dan melakukan wawancara yang menghasilkan 2000 halaman catatan wawancara dalam waktu 5 tahun untuk mencari tahu faktor-faktor kritis penentu keberhasilan perusahaan-perusahaan tersebut. Hasil penelitiannya dituangkan dalam buku bestseller-nya yang terkenal, "Good to Great" , yang dinilai merupakan salah satu buku manajemen terbaik.

Keputusan untuk hal yang sangat penting dan kritikal, seperti pilpres saat ini, tidak boleh hanya didasari atas emosi atau kira-kira saja. Prinsip-prinsip dari hasil penelitian Jim Collins dapat dan sebaiknya digunakan dalam menentukan pemimpin yang akan membuat Indonesia hebat (great), bukan sekadar baik/bagus (good). Karakteristik yang dimiliki oleh perusahaan hebat adalah:

1. Kepemimpinan Level 5
2. Pertama Siapa ... Baru Apa
3. Hadapi Fakta Brutal (Tanpa kehilangan Keyakinan)
4. Konsep Landak (Kesederhanaan)
5. Budaya Disiplin
6. Teknologi

Kita akan coba bahas satu persatu, mulai dari yang paling penting:

1. Kepemimpina Level 5

Kunci sebuah organisasi menjadi hebat adalah memiliki pemimpin level 5. Kepemimpinan Level 5 memiliki ciri kerendahan hati yang tulus tetapi juga kemauan yang kuat.

Pemimpinan Level 5 memiliki gaya hidup yang sederhana, tidak boros/"extravangant," kekeluargaan dan relasi dengan komunitas yang kuat, pernikahan yang sehat dan bertahan (long-term). Mereka menganggap semua capaian sebagai berkat dari Tuhan dan bukan karena kehebatan mereka. Mereka adalah pemimpin-pelayan (servant leaders), bukan melayani kepentingan sendiri.

Kepemimpinan Level 5 dibutuhkan untuk dapat mentransformasikan organisasi biasa menjadi organisasi hebat. Untuk menjadi pemimpin Level 5 dibutuhkan dukungan kemampuan dari semua 4 tingkat kepemimpinan di bawahnya, yaitu: Individu yang Kapabel (Level 1), Anggota Tim yang Berkontribusi (Level 2), Manajer yang Kompeten (Level 3), Kepemimpinan yang Efektif (Level 4). Banyak yang membuat kesalahan dengan menekankan dikotomi antara manajer dan leader. Para pakar leadership dan manajemen menyadari bahwa untuk mendari leader yang efektif harus memiliki kemampuan manajerial yang baik. (Silakan baca bukunya untuk informasi yang lebih detil).

Kepemimpinan Level 5 berlawanan dengan intuisi dan budaya. Umumnya orang beranggapan bahwa untuk mentransformasikan dari baik (good) menjadi hebat (great) dibutuhkan pemimpin yang karismatik, pintar berorasi, pemimpin yang "larger-than-life" (percaya diri, meyakinkan/impresif, flamboyan).

Pemimpin Level 5 memiliki sifat yang kelihatannya bertentangan (dualitas), mirip Abraham Lincoln dan bukan seperti Napoleon (atau Lee Iacocca atau Jack Welch). Mereka memiliki sikap "modest" (sederhana, rendah hati, tidak menonjolkan diri) tetapi memiliki kemauan kuat, "shy" (pemalu) tetapi "fearless" (tidak gentar/tidak kenal takut).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline