Diperpanjang atau tidaknya PPKM Darurat, penanggulangan bencana nonalam (Covid-19) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tetap atau masih perlu dioptimalkan.
Terlebih mengingat proses penularan virus corona dengan beberapa variannya yang terus menyebar seiring mobilitas dan interaksi sosial -- bukan tidak mungkin jika terjadi kelengahan maka pandemi sulit mereda.
Awal mula Covid-19 merebak di daerah ini penularannya banyak terjadi karena transmisi antarmanusia yang berlalu lalang antarprovinsi, antarwilayah/antarkota.
Namun belakangan, dominan penularan cenderung ditemui di lingkup lokal atau lingkungan setempat.
Berdasar pelacakan penularan yang telah dilakukan Dinas Kesehatan DIY, belakangan ditemui bahwa riwayat pasien terkonfirmasi Covid-19 dari hasil penelusuran, terutama sejak melonjaknya kasus positif di DIY pertengahan Juni hingga Juli 2021 tercatat secara random di antaranya:
16 Juni 2021 (rekor baru)
Pasien terkonfirmasi positif berjumlah 534 kasus. Ditemui dari tracing kontak kasus positif sebanyak 436 kasus, periksa mandiri 75 kasus, skrining karyawan kesehatan 2 kasus, perjalanan luar daerah/kota 2 kasus, masih dalam pelacakan 19 kasus.
17 Juni 2021 (kembali pecah rekor baru)
Pasien terkonfirmasi positif berjumlah 595 kasus. Ditemui dari tracing kontak kasus positif sebanyak 451 kasus, periksa mandiri 105 kasus, perjalanan luar daerah 4 kasus, skrining karyawan kesehatan 3 kasus, masih dalam pelacakan 32 kasus.
13 Juli 2021 (rekor tertinggi, belum terpecahkan)