Lihat ke Halaman Asli

Joko Martono

TERVERIFIKASI

penulis lepas

Terimakasih yang sebesar-besarnya…

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah merupakan kelaziman di antara kita bahkan terbiasa mengucapkan rasa bersyukur setelah memperoleh nikmat. Ungkapan yang pantas dikemukakan terutama kepada pihak-pihak yang telah memberikan sesuatu kepada kita adalah dengan menyampaikan/mengucapkan: terimakasih.

Jika kita cermati dalam kegiatan sehari-hari, ternyata banyak di antara kita mengucapkan terimakasih disertai berbagai embel-embel, setelah atau sebelum kata itu disampaikan atau diucapkan. Paling sering ditemui ungkapan tersebut ketika dilangsungkan sambutan misal: penerimaan tamu, upacara-upacara peresmian – pembukaan - penutupan berbagai kegiatan, dan lain-lain.

Entah sadar atau tidak, entah apa maksud dan tujuan kenapa selalu disertakan embel-embel atau tambahan kalimat yang cukup variatif tersebut? Beberapa di antaranya sebagai berikut:


  • Terimakasih yang sebanyak-banyaknya…
  • Banyak-banyak terimakasih…
  • Terimakasih yang sebesar-besarnya…
  • Terimakasih yang sedalam-dalamnya…
  • Terimakasih yang setinggi-tingginya…
  • Terimakasih yang tak terhingga…
  • Terimakasih sekali…

dan sebagainya.

Nah, bukankah pengucapan terimakasih disertai embel-embel itu merupakan cara yang tidak efisien? Nampak sepele, namun mengajak kita berpikir sejenak untuk menyoba “merasakannya” maksud-maksud tersebut. Kadang dalam hati sempat geli bercampur lucu setelah mendengar ungkapan tersebut.

Dalam konteks catatan ini kita tidak akan menyalahkan siapa-siapa. Hanya saja kenapa selalu diucapkan seperti itu dan bukankah cukup menyebutkan: Terimakasih. Bagaimana menurut anda?Selamat berhari Minggu !

JM (10-4-2011).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline