Lihat ke Halaman Asli

WAKANNO

Sekedar dan tak lebih

Dulu Sangat Dicari. Bagaimana Kondisi Banda Neira Sekarang? Part 1

Diperbarui: 5 Januari 2024   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulau Rhun, Kep Banda

Suatu kesempatan berharga bagi saya, November 2023 lalu saya berkesempatan mengunjungi pulau yang terkenal memiliki nilai historis yang tinggi, yaitu Kepulauan Banda Neira. 

Kepulauan Banda Neira terletak di tengah - tengah Lautan terdalam di Indonesia yaitu Laut Banda di Provinsi Maluku. untuk dapat mengaksesnya kita harus menuju ke Ambon terlebih dahulu apabila kita menggunakan moda transportasi udara kemudian melanjutkan penerbangan dengan maskapai domestik NAM Air yang menggunakan pesawat baling - baling kecil dalam operasionalnya. namun apabila menggunakan Transportasi laut, kita bisa memulai perjalanan dari Jakarta, Surabaya maupun Makassar dengan menggunakan kapal PELNI.

Saya akhirnya memilih menggunakan moda transportasi laut, hal ini dikarenakan waktu liburan saya yang cukup panjang dan minat saya untuk lebih menikmati perjalanan. 

Saya menaiki kapal KM. Ngapulu, yang menurut beberapa referensi menyampaikan bahwa kapal ini yang paling besar dan comfortable untuk dinaiki oleh para penumpang. berawal dari Makassar hingga ke tempat tujuan membutuhkan kurang lebih 3 hari untuk sampai di tempat tujuan kita, "the spice island"

Sebenarnya yang mendorong saya untuk datang ke tempat ini bukan hanya informasi keindahan alamnya yang sempat viral di media sosial, namun sejarah panjangnya lah yang mendorong saya untuk datang ke tempat ini. selain itu juga, darah Ambon yang mengalir di dalam darah saya juga. menyimpan suatu pertanyaan apakah benar marga/fam saya ini dahulu memang berasal dari Banda? Namun pergi ke pulau lain karena terjadi pembantaian besar disana.

Kita kembali ke 400 tahun yang silam tepatnya tahun 1621 M. Banda yang terkenal merupakan sumber penghasil Pala dan Fuli yang merupakan komoditas mahal dimasa itu menjadi incaran bangsa Belanda untuk dimonopoli perdagangan rempah disana. Namun, Warga asli Banda dan para orangkaya (pemimpin adat kepulauan Banda) dianggap sebagai penghalang terbesar mereka untuk berkuasa disana. sehingga, Jan Pieterzen Coen menginstruksikan pasukannya untuk melakukan pembantaian besar terhadap 14.000 masyarakat Banda termasuk 44 orangkaya. 

400 tahun kemudian setelah pembantaian itu, saya datang kesana. dan melihat betapa kayanya tanah leluhur saya disana. 

sampai dengan saat ini, Banda Neira masih menyimpan kekhasan yang sulit ditemukan di daerah lain. Keindahan alamnya merupakan daya tarik yang akan mengundang banyak pelancong untuk datang kesana.

(Part 1... berlanjut)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline