Lihat ke Halaman Asli

Yuni Zulfiyah

Tetap Optimis

Mau Dibawa seperti Apa Stabilitas Keuangan Negeri Kita, Bangun atau Jatuh Lagi?

Diperbarui: 3 Agustus 2019   22:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

forexindonesia.org

Setelah rasa keingin tahuan saya pada jatuhnya perekonomian indonesia secara besar-besaran ditahun 1997-1998. Sebelumnya kondisi perekonomian masa orde baru sungguh luar biasa hingga Indonesia mendapat julukan  "Macan Asia"  dikarenakan keberhasilan pemerintah  membawa perekonomian terus tumbuh dan stabil.

Keberhasilan perekonomian Indonesia yang dibangun selama bertahun-tahun, hanya dalam hitungan dua bulan saja Indonseia mengalami krisis ekonomi yang sangat besar. Krisis ini membuat rupiah mencapai Rp 16.800/ dolar AS. Berawal dari terdepresiasi Baht (Thailad) sehingga krisis menyebar kebeberapa negara Asia termasuk Indonesia yang terkena pukulan keras dari negeri gajah putih.

Efek dari krisis ini mengakibatkan harga barang melonjak, perusahaan banyak yang tutup, angka pengangguran dan kemiskinan naik pesat. Krisis ini menciptakan gejolak sosial-politik yang ditandai aksi mahasiswa yang menuntut adanya reformasi.

Belum terlupa akan krisis tahun 1998, Indonesia mengalami kembali guncangan dari Amerika Serikat akibat krisis subprime mortgage di tahun 2008. Namun dampaknya telah dicegah oleh pemerintah agar tidak menjalar menjadi krisis ekonomi dan krisis sosial seperti tahun1998. Melihat krisis tahun 1998 banyak masyarakat yang menyalahkan kinerja pemerintah yang tidak bisa menangani krisis.

Tanpa kita sadari, kita sebagai masyarakat biasa bisa menjadi penyumbang terjadinya ketidakstabilan keuangan. Jika kita mencintai negeri Indonesia ini kita turut menjaga stabilitas keuangan dengan cara apa ?

1. Jangan Mudah Percaya dan turut Menyebarkan Berita Hoax

Berita hoax atau berita bohong menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Contoh: isu gerakan rush money sempat heboh dimedia social bersamaan dengan aksi masssa 22 mei 2019 didepan kantor Bawaslu.  Jika kita percaya akan rush money atau penarikan uang secara besar-besaran dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam sistem perbankan pada akhirnya dapat berdampak negative bagi perekonomian Indonesia.

2. Berlebihan Belanja Online.

Dizaman yang serba mudah kita tidak perlu berbelanja kepusat perbelanjaan. Hanya dengan duduk santai dirumah kita bisa berbelanja dengan produk yang beragam macamnya dan memberi fasilitas kredit barang. Begitu asyiknya kita belanja online tanpa kita sadari kredit kita semakin menggunung dan tak mampu untuk membayarnya. Sebaiknya Income pendapat lebih besar daripada pengeluaran belanja. Jadi berbelanjalah seperlunya saja dan sesuai kebutuhan.

3. Bijak bersosial media

Media sosial tidak bisa terlepas dalam keseharian kita, berbagai rutinitas kegiatan selalu diposting pada sosial media. Banyak sekali manfaat yang kita dapatkan melalui media sosial yakni bertemu dengan lama atau baru, bersosialisasi dengan orang banyak, media hiburan, mendapatkan informasi terupdate dan menambah pengetahuan. Terkadang media sosial dijadikan sebagai tempat ujaran kebencian, dan penyebaran hoaks yang dapat mencipktakan perpecahan NKRI.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline