Kedua kakiku kuseret,
menembus debu dan angin pelan,
di depan nampak toko-toko kuno berderet,
tanpa nyawa dan tanpa harapan
Kesengsaraan jiwa yang melebihi batasku,
suara kereta lewat menderu-deru,
Jakarta dibawah malam kelam,
malam kelam tanpa bintang
Tanpa bintang dan tanpa dirinya,
impian bahagia pun sirna,