Lihat ke Halaman Asli

Teman Sejati

Diperbarui: 16 November 2022   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

TEMAN SEJATI

Suara alarm yang berdering begitu kencang mengganggu tidur nyenyak seorang Jason. Ia enggan untuk membuka kedua matanya namun pada akhirnya ia terpaksa membuka kedua matanya.

“Ya Tuhan!” teriak Jason dengan ekspresi yang kaget melihat jam yang menunjukkan pukul 7 pagi, sontak ia langsung pergi mandi dan tanpa sarapan ia langsung bergegas menuju ke kantornya. Sesampainya dikantor ia didatangi oleh atasannya “Jason kamu ikut saya keruangan saya” ucap atasannya, Jason yang mendengar hal itu hanya bisa pasrah dan mengiyakan, karena ia sudah tahu bahwa ia akan dimarahi karena ia telat datang kekantor lebih dari 15 menit.

Jason adalah seorang lelaki yang pada Tahun ini berusia 23 Tahun, sejak kecil ia tinggal di panti asuhan karena pada saat ia masih bayi ia dititipkan di panti asuhan tanpa ada kejelasan orang tua ataupun keluarganya. 

Hingga saat ia berumur 22 Tahun ia tidak mengetahui siapa keluarganya dan siapa orang tuanya, namun pada saat ini ia sudah pasrah tentang mencari keberadaan orang tuanya, karena ia sudah sering mencoba namun hasil yang didapatkan tetap sama yaitu sebuah kekecewaan karena tidak berhasil menemukan orang tuanya.

“Permisi, Pak. Saya boleh masuk?” Tanya Jason kepada atasannya.

“Silahkan masuk, dan duduk” ucap atasannya yang bernama Adi.

Adi merupakan seorang anak tunggal dari kedua orang tuanya, ia lahir di keluarga yang terbilang cukup mampu dengan perekonomian menengah, ia merupakan teman baik Jason, tetapi ia memilki kepribadian yang berbeda saat bekerja dan saat santai HAHAHA….

“Kamu tau apa yang membuat saya memanggil kamu?” Tanya Adi.

“Ayolah di lu jangan begitu sama gue, gue tadi telat bangun. Kita kan temen lupain aja ya yang aku telat ini hahahaha…” ucap adi dengan akrab sambil bercanda

“Jason kamu sudah terlambat 3 kali dalam bulan ini, tidak ada pengampunan lagi untuk kamu, dan juga panggil saya pak saat di kantor, sesuai dengan kebijakan kantor bonus kamu bulan ini saya potong” Ucap adi dengan serius.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline