sepertinya aku pernah tenggelam
dalam bacaan fiksi beragam
kalau soal cinta yang menyelam,
mendekam, dan ditambah tingkatan
level selanjutnya: mendalam,
makin payah dituangkan ke dalam
"memendam", misal tiba-tiba Tuhan
menuahkan sebuah pertemuan
yang rasanya manis, tumpukan episode
yang pernah kubaca adalah parade
kupu-kupu dalam perut,