kuketuk-ketuk bibbirmu
yang (mungkin)
tak kalah cuaca
dari hatimu:
aku berpayung dari hujan kenangan;
aku bernaung dari kemarau panjang
lalu kulabuhkan beberapa
gelas es blewah di siang
yang menolak beranjak
tapi begitu menginginkan senja
kupeluk-peluk angin senja