Penggunaan sealer plastik umumnya sangat dibutuhkan sebagai penunjang banyak pelaku UMKM terutama pada industri makanan atau camilan yang membutuhkan kemasan plastik. Seperti contohnya keripik talas, ubi, singkong dan lain lain. Pengepresan plastik dengan hasil maksimal juga cocok untuk kemasan plastik snack. Sealer plastik itu sendiri menggunakan sistem kontrol suhu elektronik konstan tetap dan mekanisme transmisi berkecepatan tinggi standar.Banyak ditemukan kemasan plastik yang harus membuang plastiknya lalu memasukkan produk ke dalam wadahnya karena sudah lama tidak digunakan atau tidak digunakan. Dengan peralatan makan yang cukup banyak hal ini tidak menjadi masalah, namun dengan peralatan makan yang terbatas diperlukan sealer manual sederhana yang menawarkan solusi praktis untuk menyimpan makanan yang tidak akan tumpah dari bungkus plastiknya tanpa harus memindahkannya ke wadah atau wadah. Penggunaan sealer plastik juga memberi keunggulan ketahanan di tempat yang lebih kedap udara.
Sajiwo R Siti haryanto (23, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Jurusan Teknik Sipil) memiliki solusi yang solutif dan tidak memakan biaya banyak dengan prosedur yang simple. Peralatan yang dibutuhkan bahkan aksesibel untuk warga Desa Pucung, dapat ditemukan dimana saja. Kurangnya standarisasi pengemasan produk makanan Kelompok Wanita Tani (KWT) Giri Asri Desa Pucung mendorong Sajiwo untuk menginisiasikan pembuatan sealer plastik sederhana. Mengingat produk-produk yang diproduksi KWT Giri Asri memiliki rasa yang lezat namun tidak memiliki kemasan yang kompatibel dengan produk yang ditawarkan, sehingga kualitas produk tidak mampu bertahan lama.
Dalam mengejawantahkan pembuatan sealer plastik tersebut, ada persiapan pra-pelatihan untuk pelaku UMKM Desa Pucung. Prosedur pembuatan sealer plastik sederhana diawali dari pembelian atau pencarian bahan-bahan yang dibutuhkan. Bahan-bahan mudah ditemukan disekitar lingkungan Desa Pucung. Jiwo melakukan penguji cobaan pertama dilaksanakan di Posko KKN Undip Desa Pucung, tepatnya di Dusun Mijil. Digunakannya baterai untuk pertama kalinya namun ternyata tidak berhasil karena boros. Percobaan kedua dilakukan. Sajiwo melakukan percobaan kedua menggunakan sumber daya listrik adaptor (pengubah arus AC ke DC). Lain dari itu, program luaran juga dilakukan. Program luaran berupa poster prosedur pembuatan sealer plastik. Program luaran tersebut dibuat guna memudahkan pelaku UMKM Desa Pucung dalam memahami pembuatan sealer plastik yang divisualisasikan dalam poster tersebut.Pada saat perkumpulan UMKM KWT Giri Asri Desa Pucung di Dusun Gundi, Sajiwo melakukan pelatihan berupa pendemonstrasian bahan pembuatan serta dilanjutkan dengan pemberian alat sealer plastik yang sudah dibuat dan diuji coba. Ibu-ibu KWT Giri Asri sangat terkesan dengan karya Sajiwo yang memiliki manfaat untuk produk-produk KWT Giri Asri. Dengan pembuatan serta pelatihan pembuatan sealer plastik ini penuh harapan dapat digunakan dalam jangka panjang demi keberlangsungan usaha keripik KWT Giri Asri yang lancar dengan makanan yang berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H