Lihat ke Halaman Asli

tini padmoningsih

menyimak takdir

Khitan Anakku

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

khitan atau supitan adalah istilah yang tak asing buatku, pernah mengerjakan saat saat  lalu, kesannya sih biasa saja. namun saat mengkhitan anakku, aduh...jadi luar biasa berdebarnya.  awalnya kalau tidak diingatkan kakak, mungkin masih belum terpikir ok perasaanku anakku yach masih kecil terus, belum lajon solo-magelang membuat rasa eman jadi kuat untuk tidak menyakiti anak.Khitan...????ha h anakku udah mau remaja. pikiranku berkecamuk, tapi agak tenang ketika kupriksa alat kelamin anakku. Dik ...nanti sunat ya setelah lulus SD? gak mau ma!!sakit, aku kan udah melihatnya sendiri. Kapan dik ? dulu waktu mas bagas sunat rak, nungguin. kutanya teman yang laki-laki ahli anestesi, iya sakit, udah nanti di bius total saja , kasian anaknya.....khan memang sakit...aduh mak!!!

dikepalaku berputar terus, ternyata khitan tak sederhana yang kubayangkan. persiapan anak menuju pubertas, tentu berkaitan dengan hormon yang mulai berkembang.terutama masalah seksual yang sekarang ini marak .

pertanyaan yang diajukan anakku setelah disunat :

1. kenapa aku disunat, mama tidak

2. kenapa aku tidak boleh lagi memeluk mama

3. kenapa keluar cairan dari alat kelamin yang disunat

he he ada yang mau kasih komentar????




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline