Lihat ke Halaman Asli

Suyadi Tjhin

Belajar Menulis

Unity in Diversity Pilpres 2024

Diperbarui: 19 November 2023   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam menghadiri sebuah acara di hotel Borobudur, Jakarta baru-baru ini November 23, di saat break secara tidak sengaja saya mendengar kedua teman berbicara tentang pasangan presiden dan cawapres masing-masing.  Keduanya secara terang-terang menyebutkan pasangan mana yang akan didukungnya di depan saya, dan keduanya terlihat sedikit serius dalam ngobrolan mereka.  Walaupun pasangan yang akan mereka pilih berbeda, namun kedua teman saya tersebut berharap pada satu hal yang sama yakni bagaimana Indonesia tetap bersatu dibawah NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan Pancasila dimana masyarakat yang pluralis tetap harmonis, serta Indonesia lebih maju lagi dalam bebragai sektor seperti yang dicita-citakan oleh para pejuang yakni Indonesia yang adil dan makmur.  Berdasarkan hasil obrolan kedua teman saya tersebut, siapa yang akan dipilih adalah hak masing-masing, memang bangsa ini mau seperti apa dan kemana arahnya sangat tergantung pada siapa pemimpinnya terutama pemimpin eksekutif dan juga legislatif atau presiden dan DPR/MPR.  Namun demikian, mengingat Indonesia adalah negara demokrasi atau kedaulatan ada di tangan rakyat, pemimpin-pemimpin bangsa ini mendapat legitimasi dari rakyat, untuk itu satu hal yang penting untuk menjaga Indonesia tetap bersatu, masyarakat pluralis tetap harmonis, Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur dimana seluruh rakyat Indonesia mengutamakan dan menjaga persatuan Indonesia (sila ketiga dari Pancasila).  Dengan komitmen dan semangat manjaga persatuan rakyat Indonesia akan mengurangi rasa cemas, was-was rakyat menjelang pesta demokrasi, sebaliknya akan menjadikan pesta demokrasi ini menjadi pesta yang indah dan mengagumkan di mata dunia.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline