Lihat ke Halaman Asli

Penderita Kanker Payudara Tidak Boleh Konsumsi Kacang Kedelai?

Diperbarui: 13 Oktober 2015   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Penderita Kanker Payudara Tidak Boleh Konsumsi Kacang Kedelai?"][/caption] JAKARTA, JITUNEWS.COM - Kacang kedelai bisa mencegah kanker karena mengandung antioksidan dan protein. Namun, dikatakan dr. Hardina Sabrida, MARS dari Instalasi Deteksi Dini dan Onkologi Sosial RS Kanker Dharmais, jika sudah terkena kanker payudara justru tidak dianjurkan makan kacang kedelai dan olahannya. Mengapa demikian? Kacang kedelai mengandung antioksidan dan asam amino justru akan memicu sel-sel kanker berkembang lebih cepat.

Cara mengolah kacang kedelai juga harus diperhatikan karena cara yang tidak tepat justru memicu timbulnya kanker. Sebaiknya tidak digoreng dan dibakar. Dibakar justru membuat arang menempel pada makanan, arang ini justru menyebabkan kanker.

Untuk penderita kanker, makanan juga tidak dianjurkan digoreng. Makanan gorengan menghasilkan zat pemicu kanker (karsinogenik) yaitu akrilamida. Timbulnya senyawa ini dipicu proses penggorengannya yang menggunakan suhu tinggi. Karena itu, cara pengolahan makanan yang baik (termasuk olahan kacang) adalah dengan cara direbus atau dikukus.

Pembuatan tempe yang kurang baik dan higienis juga dapat memicu kanker. Pembuatan tempe yang memakai ragi (semacam jamur), yang jika jamur ini terkontaminasi dengan jamur yang tidak baik dapat merangsang terjadinya kanker. Selain itu, makan tempe yang diberi warna dalam jangka panjang akan menyebabkan kanker.

Selain olahan tempe, pembuatan olahan kedelai  lainnya seperti kecap juga bisa memicu zat racun pemicu kanker (aflatoksin). Alflatoksin ini dihasilkan jamur aspergilus section flavi yang tumbuh saat proses fermentasi kecap, terutama jika fermentasinya tidak mengindahkan kebersihan. Jika aflaktoksin ini masuk ke dalam hati manusia, unsur ini akan menjadi aktif bertransfosmasi menjadi zat karsinogenik (pemicu kanker). Efek aflatoksin pada tubuh bersifat akumulatif. Dalam jangka waktu belasan tahun ini baru zat ini memicu penyakit serius seperti kanker. (Hasballah/Jitunews)

 

Shared by: Social Media | jitunews.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline