Sungai Cisadane yang terletak di gunung pangrango dengan beberapa anak sungai di gunung salak, melitas di Kabupaten Bogor ke arah Kabupaten Tangerang berakhir di muara Tanjung Burung. Dengan panjang keseluruhan 126 km.
Sungai yang hilirnya cukup lebar dan dapat dilayari beberapa kapal kecil. Pada abad ke-16 Tangerang yang berada di tepi sungai ini, telah menjadi pelabuhan yang penting namun kemudian kalah oleh perkembangan banten dan Batavia.
Sungai Cisadane yang berada di Kabupaten Bogor, dan lebih tepatnya terletak di Kecamatan Caringin adalah lokasi rafting dengan tantangan yang sangat menarik bagi anda pecinta wiasata adventure.
Sungai cisadane dengan jeram-jeram yang memiliki tingkat kesulitan berbeda bahkan memiliki bendungan atau Dam setinggi 3 meter dengan tingkat kemiringan hamper 90 derajat ini tentunya akan memicu adrenaline anda.
Perjalan saya di mulai dari Depok pukul 07.00 WIB. Bersama dengan 19 orang teman saya, kami siap menaklukan rafting di sungai Cisadane Bogor hingga akhir. Perjalanan menggunkan 3 mobil dengan jarak tempuh kurang lebih 2 jam melewati tol Citereup dan keluar di tol Bogor-Ciawi. Kemudian melanjutkan perjalanan sekitar 4 km menuju desa Cariangin untuk memulai melakukan rafting.
Hampir setiap orang bisa melakukan aktifitas ini, batas usia untuk melakukan aktifitas air ini adalah kisaran 8 tahun hingga 65 tahun. Aktifitas ini membutuhkan kerjasama tim dalam mencapai tujuan akhirnya, sehingga bisa saling mendukung satu sama lain. Perjalanan rafting sejauh 11 kilometer ini membutuhkan waktu sekitar 2 jam tergantung kecepatan Anda mendayung.
Sekalipun memakan waktu yang cukup lama, Anda tidak akan merasakan letih ketika sembari menikmati suasana alam yang masih terjaga dengan baik. Anda bisa merasakan cipratan air terjun yang jernih dan dingin. Sesekali juga anda bisa bermain perang air dengan teman anda yang berbeda kapal bot.
Cuaca yang Sedikit mendung membuat kami semakin bersemangat untuk bermain rafting. Karena jika cuaca hujan makan akan semakin menarik untuk melewati tantangan tersebut.
Mang Irfan (pemandu) memberikan arahan kepada kami untuk membagi tim, dengan jumlah maksimal enam orang per kelompok satu kapal di isi oleh tujuh orang dengan satu pemandu.
Bertujuan untuk membatu dalam menavigasi arah perjalanan. Kami di bagi menjadi tiga tim dengan tim campuran laki-laki dan wanita. Sebelum rafting Mang Irfan memberikan intruksi dan melakukan pemanasan terlebih dahulu agar tidak terjadi cedera. Kemudian di lanjutkan dengan doa dan baru berangkat.
Saat perjalanan sudah berjalan kurang lebih 10 menit, Nadia, Novi dan beberapa teman saya mukanya terlihat panik, karena beberapa dari mereka baru mengikuti rafting.