ddf- Belum lama ini banyak Orang hidup dengan cara Pragmatif fatalis , tanpa visi dan orientasi . mereka hidup kosong tanpa tujuan . inilah satu fase kehidupan yang Juga harus dilalui kehidupan seperti halnya dialami jono diakhir hayatnya yang Hidup sendiri tanpa Orientasi , sekalipun dia tokoh , namun telah Kehilangan Performa dan inspirasi . satu inspirasinya adalah menyembunyikan Dosanya pada ummat yang demiukian besar . visi dan opsi terbarunya membuat anak anaknya jadi Apa-Apa . terlalu rendah bagi saya Hidup seorang opportinis hanya mengejar pelunag enak saja . apakah begitu Hidup seorang mujaddid . apakah itu sebuah layanan terbaik . tergopoh gopoh dan selalu Marah kepada Orang yang tak Faham dengan pemikirannya , Pikirannya sangat picik dan selalu mendiskriditkan Orang dan bawahannya . itulah masa akhir hidup si john yang tak terkendali emosi , selalu ingin dimanja kehormatan semua , tak punya Rasa sedikitpun selain membantai dan menghina yang kecil . gagal melakukan analisa akademik , selalu terfokus pada titik kesalhan orang lain . tidak memberi pengharagaan pada Peran masyarakat , selalu mengibul dan menipu orang yang dekat , cenderung politis dan tidak pernah Jujur .melalaikan etika sebgai warga masyarakat . ada kesulitan dalam masalah Komunikasi . gagal memenejemen Konflik intern . terlalu berfikir intuisi , dengan ,melakukan Dogmatis, kecoh dengan dorongan , sanjungan dan hasutan . itulah nasib tragis si jhono yang seharusnya memperhatikan integritas pribadi untuk kepentingan Ummat ternyata terjebak untuk kepentingan dirinya Sendiri . sedangkan sejarah panjang si John markesot ini masih akan ditiru anak anak masa depan Bila cara berfikit si john ini menmgkontaminasi anak anak kita . John adalah racun sejarah , betapa banyak korban eksploitasi Jhon .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H