Lihat ke Halaman Asli

Petir

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rasanya seperti loncatan bunga api,
Dada menjadi mampet, seluruh muatan positif dan negatif menyatu
Dan terjadilah ledakan itu: PETIR
Ya, rindu ini kusebut petir.
Pertemuan kita.

Tulis sebuah artikel:
“Petir dapat terjadi antara gumpalan awan dengan awan yang lain, didalam awan itu sendiri, awan dengan udara dan juga awan dengan tanah atau bumi. Petir yang terjadi antara awan dengan bumi inilah yang biasanya sangat berbahaya, karena dia dapat menyambar apapun yang ada di bumi yang tanpa dilengkapi dengan pengaman khusus terhadap petir”.

Ah, ini apa?
Artikel itu hanya menjelaskan bagaimana PETIR terjadi,
Dan barangkali kesamaannya: rindu kita bisa meledak dalam sekali pertemuan.
Sayang, akulah bumi-mu yang senantiasa menunggu!

"Untuk awan, kutulis sesaat kita berbaikan lagi". 2012-7-11




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline