Lihat ke Halaman Asli

Jingga

Freelance

Review Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas Karya Edwin

Diperbarui: 8 Desember 2021   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: IMdB


Berkesempatan menonton film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas kemarin malam, hingga pada akhirnya menulis ulasan singkat ini.

Saya sebenarnya sudah membaca terlebih dahulu novel dengan judul yang sama, ya karena memang ini diadaptasi dari novelnya Eka Kurniawan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Tetapi, karena telah bertahun-tahun lamanya, saya lupa apa yang saya baca itu, haha. Dari situ saya belajar untuk membuat sinopsis setelah membaca atau menonton sesuatu, meskipun banyak malasnya.

Seingat saya, alur yang ada mirip tetapi terdapat banyak pengurangan adegan-adegan tertentu. Sungguh. Sudut pandang saya ketika membaca 180 derajat berbeda dengan sutradara film ini. Ini berdampak pada penggambaran alur cerita dalam film tersebut.

Singkatnya, diceritakan seorang tokoh bernama Ajo Kawir yang mengalami trauma masa kecil karena mengalami pelecehan seksual oleh oknum pegawai negeri di daerahnya. Trauma ini pada akhirnya membawa pengaruh besar dalam hidup Ajo Kawir, biasa dipanggil Ajo. Ia impoten, tidak bisa menggunakan kemaluannya.

Ajo, bertemu dengan Iteung dan menikah. Ya sekali lagi, meskipun tidak bisa berhubungan seks secara maksimal. Banyak permasalahan terjadi dalam hubungan mereka, hingga kemarahan Ajo memuncak lalu membunuh orang. Ia dipenjara, menjadi sopir, hingga pada akhirnya sadar, ia merindukan istrinya, Iteung. Ia kembali ke rumah. Seribu sayang, Iteung yang telah membalaskan dendam suaminya dengan membunuh PNS yang melakukan pelecehan kepada suaminya harus dipenjara tepat ketika Ajo pulang ke rumah. Kapan mereka akan bersama? Kapan burung Ajo bangun? Ending yang apik ditampilkan dalam film.

Mungkin ini semacam kritik sosial, mungkin ini juga semacam komedi sarkasme mengenai negeri ini. Semua masalah tidak bisa diselesaikan dengan normal. Kekerasan, mistisme, dan masyarakat kecil, adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.

Terakhir, selamat menonton film ini, saya sarankan menonton dengan teman atau pasangan saja haha. Jika ingin menguji adrenalin tontonlah dengan pacar, semoga tidak ada efek samping yang tidak-tidak setelahnya, praktik misal hehe.

"Saya rasa Ajo telah sembuh setelah bertemu Jelita. Seingat saya di novelnya."




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline