Lihat ke Halaman Asli

Jimmy S Harianto

TERVERIFIKASI

Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Arjen Robben Siap Ikut Revolusi Sepak Bola Indonesia

Diperbarui: 1 November 2024   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah Yeom Ki-Hun Timnas Indonesia tidak tanggung-tanggung, mendatangkan eks pemain legendaris Belanda Arjen Robben untuk melatih khusus striker-striker Indonesia agar lebih tajam dalam penyelesaian akhir.

Arjen Robben, yang pernah cemerlang ketika bermain sebgai pemain sayap Timnas Belanda dan juga klub-klub ternama Eropa seperti Groningen, PSV Eindhoven, Chelsea, Real Madrid dan Bayern Munich, membenarkan ajakan Shin Tae-Yong ini dalam sebuah wawancara di YouTube, Goat Sport.

"Ya benar, saya siap menjadi pelatih Timnas Indonesia, karena saya melihat tim ini memiliki potensi yang sangat besar. Karena itulah, saya bersedia melatih timnas Garuda," kata Arjen Robben, dalam wawancara tersebut.

"Saya ingin melatih teknik dan taktik, agar mereka (pemain-pemain timnas Garuda) bisa memanfaatkan peluang, melakukan pergerakan tanpa bola serta menyelesaikan permainan," kata eks pemain Timnas Belanda (2003-2017) ini pula. Dari 77 kali bermain di Timnas Belanda, Arjen Robben mencetak 26 gol buat negerinya...

Arjen Robben (40) kemungkinan didatangkan Timnas Indonesia untuk menghadapi pertandingan penting melawan timnas terbaik di Asia, Jepang serta Arab Saudi di Gelora Bung Karno pada (15.10.2024) dan (19.10.2024) di pertandingan penyisihan Grup C Asia Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Amerika.

Jika jadi datang, maka Arjen Robben diharapkan menggantikan peran pelatih Korea Yeom Ki-Hun, yang beberapa saat belakangan ini melatih khusus dan mempertajam penyelesaikan akhir pemain-pemain striker Indonesia seperti diminta pelatih kepala Shin Tae-Yong.

Pola Naturalisasi Indonesia

Kedatangan Arjen Robben dalam waktu dekat, jika benar terjadi, merupakan salah satu saja dari langkah revolusioner yang terjadi di sepak bola Indonesia, setelah membanjirnya arus naturalisasi yang tak hanya membangkitkan gelombang pro timnas, akan tetapi juga suara kontra di dalam negeri.

Meski demikian, fenomena naturalisasi di timnas Indonesia ini sudah terlanjur kalau mau diperdebatkan. Ini sudah suatu kenyataan yang sudah terjadi, dan tidak bisa ditarik mundur lagi. Justru di negeri-negeri kawasan Asia seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, pesatnya kemajuan timnas Indonesia ini malah membangkitkan iri.

Selama ini, timnas-timnas Asia melakukan naturalisasi pemain-pemain dalam usia matang atau bahkan merekrut mereka yang sudah tak bermain lagi di timnas. Pemain-pemain yang sudah memasuki usia pensiun. Sementara, timnas Indonesia justru banyak merekrut pemain-pemain yang masih berusia muda, dan juga pemain-pemain produktif. Bahkan mulai merambah pemain-pemain Grade A Eropa seperti Jay Idses (24), Mees Hilgers (23). Bahkan sejumlah pengamat sepak bola Tanah Air melihat Kevin Diks (27) yang kini juga diincar main di Timnas, adalah pemain Grade A plus Eropa.

Juga pola harus berdarah Indonesia. Suatu hal yang tidak mudah dilakukan oleh negeri-negeri lain di kawasan seperti Malaysia, Thailand, Vietnam. Sebaliknya Indonesia, justru secara tradisi banyak pemain-pemain berdarah Indonesia yang bermain di klub-klub Eropa dan tinggal di sana. Apapun komentar orang terhadap pemain berdarah Indonesia di Eropa, begitu sudah dinaturalisasi dia menjadi warga negara Indonesia yang berhak memperkuat tim nasionalnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline