Lihat ke Halaman Asli

Jimmy S Harianto

TERVERIFIKASI

Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Sosok Misterius Budi Gunawan di Kabinet Prabowo

Diperbarui: 21 Oktober 2024   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jendral Polisi (Purn) Budi Gunawan mantan Kepala BIN dan kini Menko Politik Keamanan (Menko Polkam) pada Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran. (Foto: Istimewa/Tribunnews)

Salah satu sosok yang menembus ruang dan waktu panjang di perpolitikan Indonesia adalah Budi Gunawan. Jendral Polisi (Purn) ini duduk di jabatan tinggi intelijen sejak periode pertama dan periode kedua pemerintahan Jokowi, dan kini di era Prabowo diberi tugas menjabat Menteri Koordinator Politik Keamanan (Menko Polkam).

Media mulanya tersentak ketika di hari terakhir pemerintahan Presiden Joko Widodo yang kurang empat hari (16.10.2024), posisi Budi Gunawan ini mendadak diganti. Diksi yang dipilih media adalah "dipecat" atau "dicopot" dari jabatan Kepala BIN (Badan Intelejen Nasional) yang dijabatnya sejak periode pertama Jokowi, pada 9 September 2016.

Joko Widodo "memecat" Budi Gunawan hanya empat hari sebelum "lengser keprabon" (Jokowi berhenti seterusnya sebagai Presiden), dan mengganti posisi tertinggi intelijen ini dengan Letjen TNI Herindra. Tidak pelak menjadi pembicaraan hangat di kalangan politik Indonesia, yang belakangan hangat dengan berbagai isyu pertemuan Prabowo-Megawati yang akhirnya belum terwujud juga.

"Kita juga telah berbicara dengan pak Prabowo, itu atas permintaan dari pak Prabowo," kata Jokowi kepada CNN Rabu (16.10.2024) usai Jokowi meresmikan ruas baru Tol Indrapura dan Tol Bayung Lencir di Asahan, Sumatera Utara.

Dari diksi media "dipecat" dan juga "dicopot" di berbagai media itu lalu memunculkan spekulasi mengapa tiba-tiba Budi Gunawan, yang semua orang politik tahu tokoh polisi senior ini dekat sekali dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, karena BG (sebutan di politik) ini mantan ajudan Mega saat Ketum menjabat Presiden Republik Indonesia yang ke-5.

Apakah Budi Gunawan masuk kabinet ini permintaan khusus Megawati kepada Prabowo? Apalagi sehari sebelum pengumuman Kabinet Merah Putih, Prabowo mengundang puluhan tokoh politik dan intelektual ke kediamannya di Jalan Kertanegara Kebayoran Baru. Termasuk di antaranya, Pramono Anung, salah satu tokoh PDI P yang kebetulan dirinya adalah Menteri Sekretaris Kabinet. Pada waktu Pramono digambarkan oleh media bergegas datang, mengenakan dress code batik warna tua seperti yang lainnya, dan Pramono Anung menyelinap keluar dari pintu samping.

"Saya datang ke sini menyampaikan pesan dari Ketua Umum (Megawati)," kata Pramono, kepada pers. Dan Pramono juga mengatakan, dia tidak dipanggil sebagai calon menteri Prabowo waktu itu, karena ia lebih fokus pada Pemilihan Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) November mendatang. Pesan  Megawati apa, Pramono Anung tidak bersedia mengungkapkan. Hanya saja, media penasaran apa sebenarnya pesan Megawati pada Prabowo melalui Pramono Anung? Apakah menitipkan nama untuk jabatan di kabinet?

Sosok Rekonsiliasi

Spekulasi di kalangan politisi dan juga media tentang "Budi Gunawan Dipecat" ini ditanggapi oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani, bahwa Budi Gunawan yang masuk Kabinet Prabowo tidak merepresentasikan partainya.

"Pak BG (Budi Gunawan) masuk dalam profesional," kata Puan Maharani, kepada pers di Kompleks Parlemen Jakarta, seperti dikutip Kompas.com Minggu (20.10.2024). Dengan begitu, kata Puan, sejauh ini tidak ada kader PDIP yang direncanakan masuk kabinet Prabowo-Gibran. Namun hal itu jangan diartikan PDIP tidak mendukung pemerintahan.

Seperti juga Partai Nasdem, yang menyatakan "tidak mengirimkan nama untuk duduk di kabinet Prabowo" namun bukan berarti, Nasdem beroposisi. Nasdem, menurut Waketum Partai Nasdem, Saan Mustopa (Detik.com/14.10.2024) berada di luar kabinet, namun mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline