Lihat ke Halaman Asli

Jimmy S Harianto

TERVERIFIKASI

Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Wawancara Susi Susanti di Olimpiade 1992 Barcelona

Diperbarui: 27 Juli 2024   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Susi Susanti dan Alan Budikusuma dengan medali emas pertama Olimpiade dalam sejarah olahraga Indonesia, emas bulu tangkis di Barcelona 1992. (Foto: Jimmy S Harianto)

Saya beruntung ditugaskan meliput momen bersejarah di Pavello de la Mar Bella Barcelona 1992 ketika Susi Susanti dan juga Alan Budikusuma meraih medali emas Olimpiade pertama dalam sejarah olahraga Indonesia. Momen tak terlupakan.

Awal musim panas di Spanyol 1992, kami berenam bersama Kartono Ryadi, Rudy Badil, Diah Marsidi serta L SastraWijaya, Yesayas Octovianus ditugaskan Kompas meliput peristiwa bersejarah di olahraga tersebut. 

Tidak bakal terulang, Kompas mengirim ke satu event olahraga sampai berenam-enam wartawan seperti itu. Apalagi saat era digital dan serba "real time" seperti sekarang ini. Berita tinggal diklik, dunia sudah berada di genggaman tangan kita.

Kami berlima mengontrak selama sebulan, sebuah rumah milik seorang Amerika Latin yang tinggal di Barcelona. Saya lupa berapa nilai kontraknya, almarhumah Diah Marsidi yang tahu. 

Rumah seorang Ecuador itu tempat kami rapat, merencanakan liputan, serta mengirim foto melalui alat telefoto yang begitu sulit dan lama pengirimannya. Juga mengirim berita melalui faksimil. Tat, tit, tut, lamaaa.... sekali kirimnya. Nggak kayak sekarang. Tinggal dudul pakai jari, selesai. 

Rudy Badil, serta fotografer 'legend' Kartono Ryadi juga sudah meninggal. Juga Diah Marsidi yang waktu itu kost setahun di Barcelona untuk kursus bahasa Spanyol atas tanggungan dia sendiri. Foto Kartono Ryadi alias mas KR selalu dikutip berbagai media sampai sekarang, berupa foto Susi Susanti yang berlinang air mata memegang buket kembang, saat Indonesia Raya dikumandangkan di Pavello de la Mar Bella tempat bersejarah itu terjadi.

Kami semua merinding. Meski tidak biasa menangis, air mata kami juga berlinang-linang seperti halnya Susi, Alan, serta peraih medali perak dan perunggu seperti Ardy B Wiranata serta Hermawan Susanto. Baru merasakan, bisa mewek hanya karena Susi dan Alan mendapat medali emas olimpiade pertama dalam sejarah olahraga Indonesia.

Malam harinya usai dapat medali emas, kami bercengkerama diajak Try Sutrisno Ketum PB PBSI waktu itu di sebuah taman di Barcelona. Berpotret ria dan bergelak tawa. Penantian bertahun-tahun terbayar sudah di Barcelona.

Saya pun larut dalam kegembiraan Susi, Alan dan seluruh tim bulu tangkis. Bahkan sebubarnya penutupan sempat jalan kaki keliling Barcelona sampai gempor. Saya ditemani teman seprofesi, Elina Sihombing, waktu itu dia wartawan yang tinggal di Paris, dan melaporkan dari Barcelona untuk TVRI.

Di bawah ini, hasil rekaman wawancara khusus saya dengan Susi Susanti si peraih medali emas bulu tangkis, di perkampungan atlet Olimpiade di Barcelona. Susi waktu itu masih pacaran sama Alan. Wawancara tanya jawab saya dengan Susi ini dimuat Kompas di Halaman I pada hari Senin 10 Agustus 1992. Ini saya kutip selengkapnya:

Berita Wawancara Khusus dengan Susi Susanti di Halaman | Kompas Senin 10 Agustus 1992. (Dokumentasi Kompas)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline