Lihat ke Halaman Asli

Jimmy S Harianto

TERVERIFIKASI

Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Komang Ayu, Anak Buleleng Si Pendekar Piala Uber

Diperbarui: 5 Mei 2024   07:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komang Ayu Cahya Dewi si penentu partai kemenangan Piala Uber Indonesia atas Kim Min-Sun Korea Selatan, sehingga Indonesia ke final Piala Uber setelah 16 tahun. (Foto: Dok Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia)

Wajah pemain bulu tangkis kelahiran Buleleng Bali Komang Ayu Cahya Dewi (21) dua hari terakhir ini mendadak menghiasi berbagai media di Tanah Air baik televisi, media online dan viral di medsos setelah ia menentukan kemenangan Indonesia atas juara bertahan Korea Selatan di Piala Uber Sabtu (04.05.2024) siang.

Kemenangan Komang ini sekaligus menandai sejarah baru bagi bulu tangkis putri Indonesia, yang mengakhiri penantian 16 tahun tampil sebagai finalis kejuaraan beregu putri dunia ini sejak 2008.

Komang Ayu tampil di partai kelima penentu, setelah di empat partai sebelumnya Indonesia imbang 2-2 dengan juara bertahan Korea Selatan di semiifinal.

Ketinggalan dulu satu game lawan pemain kidal Kim Min-Sun (18). Tetapi dengan ketenangannya Komang Ayu -- yang memiliki pukulan lengkap, baik permainan net keren, maupun smes tajam -- merebut dua game tersisa dalam sebuah kemenangan dramatis bagi tim Indonesia 17-21, 21-16, 21-19.

Jangankan di Piala Uber yang kelas dunia. Di pesta olahraga nasional pun Komang Ayu merupakan pemain bulu tangkis asal Bali pertama yang meraih medali di PON 2021 Papua, dengan medali perak.

Kehebatan Komang Ayu anak Buleleng ini pun menutupi keajaiban Korea, yang di Piala Uber kali ini ingin menampilkan "anak ajaib" lain Kim Min-Sun setelah An Se-Young (22) pemain nomor satu mereka yang dulu pun ditampilkan sejak usia remaja sebagai pemain tunggal Piala Uber.

Kim Min-Sun si anak kembar dengan Kim Min-Ji adalah atlet bulu tangkis "penemuan" mutakhir Korea, yang tampil sebagai juara di sebuah kejuaraan yunior di Belanda, baik sebagai pemain tunggal maupun pemain ganda. Hanya bedanya, Kim Min-Sun kidal, maka saudara kembar identiknya Kim Min-Ji main pakai tangan kanan. Dua-duanya berbakat juara.

Tunggal ketiga penentu

Komang Ayu tiba-tiba menjadi pemain tunggal ketiga penentu bagi timnya, setelah putri Indonesia kehilangan dua angka dari dua nomor gandanya, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Ramadhanti dikalahkan ganda Korea, Baek Ha-Na/Lee So-Hee 21-6, 21-18, serta pasangan Ribka Sugiarto/Lanny Tria Mayasari ditundukkan Jeong Na-Eun/Kong Hee-Yong 21-15, 21-14.

Absennya pemain nomor satu Korea, anak ajaib mereka yang kini 22 tahun An Se-Young dari nomor tunggal Korea ini, membawa keuntungan tersendiri bagi Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan untuk memetik kemenangan justru tiga angka dari nomor tunggal.

Sebuah pertaruhan besar bulu tangkis Korea, yang sengaja menurunkan pemain-pemain mudanya melawan Indonesia kali ini. Bisa salah perhitungan, bisa juga memang pertaruhan demi masa depan pemain muda Korea.

Sebagai partai penentu Indonesia, Komang Ayu Cahya Dewi pun punya tugas berat. Itu terjadi setelah kemenangan pendahulunya Gregoria Mariska atas Sim Yu-Jin, 21-15, 21-13 serta Ester Nurumi Tri Wardoyo  atas Kim Ga-Ram 20-22, 21-16, 21-12, disusul dua kekalahan Indonesia di nomor ganda sehingga posisi berimbang sama kuat 2-2, maka Komang Ayu pun menjadi tumpuan terakhir pertaruhan hidup mati tim  Indonesia.

Lebih tajam lebih baik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline