Lihat ke Halaman Asli

Jimmy S Harianto

TERVERIFIKASI

Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

All England Juara Dunia Tanpa Mahkota

Diperbarui: 18 Maret 2024   08:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

All Indonesian Final di All England setelah 30 tahun antara Anthony Ginting vs Jonatan Christie. (Foto Tribun/Kompas.com)

Di dunia ini hanya Rudy Hartono yang mampu menjuarai All England delapan kali pada nomor tunggal putra. Tujuh kali di antaranya dicapainya berturut-turut. Rudy bahkan menyimpan dua "piala tetap" All England, karena untuk meraih satu piala tetap orang harus juara tiga kali berturut-turut.

Ketika Sabtu (16.02.2024) kemaren Anthony Ginting dan Jonatan Christie memastikan diri bakal maju dalam partai All Indonesian Final di tunggal putra, harapan penonton bulu tangkis Indonesia kembali berbunga-bunga.

Indonesia memang sudah lama mengalami masa paceklik gelar di turnamen bulu tangkis paling bergengsi -- disamping bulu tangkis Olimpiade dan Kejuaraan Dunia -- di Birmingham ini. Terakhir kali Indonesia menampilkan juara tunggal putra All England tahun 1994, melalui Hariyanto Arbi.

Indonesia terakhir kali tampil dalam partai All Indonesian Final di All England juga 30 tahun lalu, ketika Hariyanto Arbi tampil sebagai juara mengalahkan Ardy B Wiranata. Setahun sebelumnya, Hariyanto Arbi juga tampil dalam All Indonesian Final mengalahkan juara dunia, Joko Supriyanto.

Partai All Indonesian Final di All England lainnya adalah: (1959) Tan Joe Hok vs Ferry Sonneville, (1969) Rudy Hartono vs Darmadi, (1971) Rudy Hartono vs Mulyadi, (1973) Rudy Hartono vs Christian Hadinata, (1976) Rudy Hartono vs Liem Swie King, (1978) Liem Swie King vs Rudy Hartono. Kini (2024) Anthony Sinisuka Ginting vs Jonatan Christie.

Catatan lain, tahun 1993 dan 1994 Indonesia memborong gelar juara tunggal putra dan tunggal putri melalui Hariyanto Arbi serta Susi Susanti, yang setahun sebelumnya tampil sebagai peraih medali emas pertama Indonesia di Olimpiade 1992 Barcelona. Di Barcelona, Indonesia bahkan juga juara di tunggal putra melalui Alan Budikusuma.

Baik Hariyanto Arbi dan Susi Susanti, keduanya mengalami peristiwa bersejarah di bulu tangkis All England. Lantaran, ketika mereka berdua juara pada 1993, pertandingan masih dilangsungkan di Wembley Arena, London, lokasi bersejarah All England sejak pasca Perang Dunia II. Tahun berikutnya, 1994, Hariyanto Arbi dan Susi Susanti juara di tunggal putra dan tunggal putri di tempat pertandingan baru, National Indoor Arena di Birmingham.

Serasa Juara Dunia

Sebegitu pentingkah juara All England? Setiap pemain bulu tangkis akan selalu menginginkan juara di All England, seperti halnya juara Wimbledon di dunia tenis. Bisa juara All England diibaratkan serasa juara dunia meski tak bermahkota.

Tahun 1970-an, ketika dunia bulu tangkis masih dirajai oleh pemain-pemain Indonesia serta pemain Denmark, bahkan ada pepatah. Pemain bulu tangkis serasa belum diakui sebagai juara dunia jika belum pernah juara di All England.

Pemain Indonesia pertama yang juara All England adalah Tan Joe Hok alias Hendra Kartanegara, yang sampai kini masih sehat di usia 86 tahun. Padahal, Malaysia sudah lebih dulu memiliki juara All England, seperti Wong Peng Soon dan Eddy Choong yang bergantian merajai turnamen tersebut dari sejak awal 1950-an sampai kemunculan Tan Joe Hok sebagai juara All England di tahun 1959.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline