Belasan ibu-ibu dari desa kecil Tundagan, Margamulya, di kecamatan Bongas Indramayu tiba-tiba hiruk-pikuk ketika rombongan Lucky Hakim mendekati tempat kondangan kawinan Atok Karyanto dan Masanah. Mereka berebut menyalami duluan, rebutan selfi, berlomba mengerumuni sang artis sinetron kondang itu.
"Lucky Hakim! Lucky Hakim....," seru ibu-ibu, sembari meninggalkan tempat duduk, bahkan menaruh piring makanan yang sudah di tangan untuk pilih berpotret bersama sang artis. Kondangan di desa terpencil di Indramayu pada 15 Oktober 2020 itu mendadak heboh, kehampiran seorang artis sinetron.
Saat itu memang di tengah hangatnya masa kampanye Pilkada. Pesinetron Lucky Hakim hari-hari itu memang sedang menjadi perbincangan di berbagai pelosok Indramayu, lantaran pada saat itu Lucky tengah berkampanye menjadi Calon Wakil Bupati Indramayu mendampingi Calon Bupati Nina Agustina Da'i Bachtiar, untuk periode 2021-2026.
Lucky waktu itu dari kader Nasdem. Sementara Cabup Indramayu Nina Agustina dari Partai Demokrasi Indonesia. Mereka diusung oleh Gerindra, PDI, Nasdem dan Perindo di Pilkada Indramayu.
Lucky Hakim, semua penduduk Indramayu pun tahu siapa dirinya. Dialah artis yang sangat sering mereka tonton lewat sinetron maupun FTV (film televisi) terutama sinetron "Hidayah-hidayah", sinetron-sinetron yang dibumbui kisah religius. Mereka juga tahu, bahwa artis keren itu aslinya kelahiran Indramayu. Ketika kecil ditinggal mati kedua orang tuanya. Kemudian dibesarkan oleh orang tua angkat di Cilacap, Jawa Tengah. Sampai akhirnya jadi Cawabup Indramayu.
Nina Agustina? Cabup yang ayahnya asli Indramayu itu justru sebaliknya. Nina justru kurang dikenal oleh orang Indramayu sendiri, selain ia adalah putri seorang mantan Kapolri Da'i Bachtiar yang asli Eretan Indramayu. Nina justru kelahiran Purwodadi, Jawa Tengah 17 Agustus 1973.
"Bu Nina dulu lebih banyak tinggal di Jakarta, dan bukan di Indramayu," kata Atok Karyanto, pria petani yang saat menikah dua tahun lalu, dikunjungi artis Lucky Hakim di desa Tundagan, "Penduduk desa di sekitar sini pun memilih pasangan Nina-Lucky karena suka Lucky Hakim, bukan karena Bu Nina. Mereka umumnya kurang kenal siapa Bu Nina...," kata Atok Karyanto yang kader Gerindra ini pula.
Maka tidak heran jika selama masa kampanye Pilkada Indramayu, Nina selalu melekatkan nama besar ayahnya Da'i Bachtiar sebagai brand, untuk mengunjuk lokalitas Indramayu.
Da'i Bachtiar, selain dikenal pernah menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri, 2001-2005), ia juga penah menjadi Duta Besar (Dubes) RI untuk Malaysia pada 2008-2012. Orang Indramayu bangga, Da'i Bachtiar yang "wong reang" (sebutan untuk orang asli Indramayu) pernah menduduki posisi terhormat di negeri ini.
Faktor Lucky Hakim
Tidak berlebihan jika dikatakan, pasangan Nina Agustina dan Lucky Hakim ini memenangkan suara sebagai Bupati dan Wakil Bupati Indramayu 2021-2026 lebih banyak karena "faktor lucky hakim". Popularitas Lucky Hakim membuat pasangan ini sejak 26 Februari 2021 berhasil memasuki Pendopo Kabupaten Indramayu.