Lihat ke Halaman Asli

Penipuan Berkedok Investasi (Lagi) !!!

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1329674545323691528

[caption id="attachment_162224" align="alignleft" width="210" caption="Jimmy Dimas Wahyu (JDW)"][/caption]

Beberapa waktu lalu saya menulis artikel dengan judul "Bursa Efek dan Bursa Berjangka serta Penipuan Berkedok Investasi"dan mendapatkan tanggapan sangat positif dari pembaca (bagi Anda yang belum sempat membaca, Anda bisa bisa klik judul diatas). Artikel saya kali ini merupakan kisah nyata yang saya alami sendiri hari Senin, 30 Juli 2012 lalu.

Sekitar 1 (satu) minggu yang lalu, saya dihubungi oleh murid saya yang mengatakan hendak melakukan prospecting mengenai dunia Pasar Modal kepada saudaranya dan murid saya meminta bantuan saya untuk membantu mengenalkan Pasar Modal kepada saudaranya tersebut. Tentu saja saya menyanggupinya. Setelah saya menyetujuinya secara lisan, tidak butuh waktu lama saya dihubungi kembali bahwa saudaranya ternyata mendapat tawaran lain yang sangat menggiurkan, yaitu menaruh dana investasi sebesar minimal Rp. 30 juta selama 50 (lima puluh) minggu dan mendapatkan pengembalian return sekitar Rp. 2 juta SETIAP BULAN !

Bagi Anda yang telah membaca artikel saya sebelumnya, maka Anda akan mengerti dan memahami bahwa saya curiga dengan skema tersebut. Selanjutnya, murid saya mengatakan bahwa saudara dan salah seorang Leadernya mengajak saya untuk melakukan pertemuan di Citywalk, Sudirman pukul 1 siang. Saya segera menyanggupinya karena saya ingin mengetahui jenis dan skema investasinya sehingga saya dapat memastikan apakah investasi tersebut benar adanya atau memang skema investasi jenis baru yang perlu kita waspadai. Setelah makan siang, saya menyampaikan kepada murid bahwa saya ingin dikenalkan sebagai investor saja yang berminat mendengarkan presentasi dan bukan dari posisi, profesi, maupun jabatan saya.

Saya bersama murid saya menunggu hingga sekitar pukul 13.30 dan akhirnya kami bertemu dengan 3 (tiga) orang, 1 orang wanita sebut saja Ibu A yang saya ketahui belakangan ternyata merupakan Leader dari perusahaan investasi tersebut, dan 2 orang pria, salah satunya saudara dari murid saya tersebut dan perwakilan manajemen dari perusahaan tersebut sebut saja Bapak B.

Setelah bertemu dengan mereka, tentunya kami saling mengenalkan diri dan kemudian duduk bersama sambil memesan minuman. Dan sejak paragraf ini, saya akan menceritakan beberapa hal yang selalu saya gunakan untuk memastikan bahwa investasi yang ditawarkan atau dipresentasikan kepada saya merupakan penipuan investasi atau tidak.

PertamaBusiness Card.  Layaknya pertemuan bisnis pada umumnya, saya selalu memintabusiness card kepada mereka karena business card merupakan cerminan dari pribadi maupun perusahaan tersebut secara profesional. Mereka memberikan 2 (dua) kartu nama kepada saya dari Ibu A dan Bapak B sedangkan saya tidak memberikan kartu nama saya karena saya “cukup” dikenalkan sebagai investor saja. Ketika saya menerima business card mereka, kecurigaan saya semakin bertambah karena di dalam business card mereka hanya terdapat logo dan nama perusahaan, nama pribadi yang bersangkutan, nomor handphone dan alamat email pribadi tersebut. Yang menarik bagi saya yaitu, tidak ada keterangan di dalam business card tersebut mengenai posisi atau jabatan dari pribadi tersebut baik Leader maupun perwakilan manajemen, tidak ada informasi lengkap mengenai alamat kantor perusahaan tersebut beroperasi dan terakhir alamat email yang digunakan merupakan personal email menggunakan gmail dan yahoobukan email perusahaan. Posisi atau Jabatan umumnya menentukan prestasi atau pengalaman di dalam bisnis, alamat kantor perusahaan tentu menjadi suatu kewajiban di dalam business cardkarena Anda ingin melakukan bisnis dengan perusahaan yang jelas asal usulnya bukan? Perusahaan yang profesional umumnya memiliki email perusahaan termasuk untuk karyawannya dan tidak menggunakan email pribadi misalnya yahoogmailhotmail, dan lain sebagainya.

KeduaPerusahaan. Setelah memberikan kartu nama, kami saling menanyakan asal usul masing-masing sambil menantikan minuman kami tiba. Kemudian, Ibu A kemudian mulai menceritakan mengenai bisnis yang sedang dikembangkan dan ditawarkan kepada masyarakat. Perusahaan mereka didirikan di Kanada dan memiliki kantor pusat di China, dan di Indonesia mereka membangun marketing & service centre (menurut mereka). Coba Anda bayangkan, didirikan di Kanada namun kantor pusat letaknya di China, apakah tidak terasa aneh buat Anda? Umumnya suatu bisnis yang didirikan memiliki basis di daerah asal karena baik pengusaha yang mendirikan atau bisnis tersebut telah mengenal area nya dengan sangat baik sebelum melakukan ekspansi keluar dari daerahnya. Iseng-iseng saya bertanya, letak alamat kantor di Jakarta dan Ibu A tersebut menceritakan letaknya kepada saya di gedung dekat Bundaran HI. Salah satu hal yang membuat saya “bingung” ketika Ibu A tersebut lupa lantai kantor tersebut berada sehingga menanyakan hal tersebut kepada perwakilan manajemen yang kebetulan hadir. Bagaimana kita menawarkan suatu bisnis besar jika hal-hal yang nampaknya kecil atau sepele namun sangat penting mengenai perusahaan kita ternyata kita lupa?

Selain hal tersebut, yang membuat saya heran, nama perusahaan di Kanada berbeda dengan nama perusahaan di China dan berbeda pula dengan nama perusahaan di Indonesia, bagaimana menurut Anda? Dalam pengalaman saya, sebut saja CarrefourHSBCCitibankPrudential,McDonaldsKFC, dsb tetap mempertahankan brand dan image mereka yang kuat dengan tetap menggunakan nama yang sudah lekat di benak masyarakat.

Ketika saya mendengarkan presentasi dari Ibu A tersebut, saya juga diberikan bukti melalui suatu prospektus mengenai gambaran perusahaan yang bergerak di bidang investasi, komoditas, restoran dan kesehatan. Semua kegiatan investasi ini letaknya di Luar Negeri dan bukan di Indonesia.

Ketiga, Website. Dalam setiap presentasi yang diberikan, tidak lupa saya selalu minta alamat website atau brosur mengenai perusahaan sehingga saya mengetahui lebih lanjut perihal perusahaan tersebut. Alamat website tersebut terletak pada brosur yang diberikan kepada saya, yang menarik brosur nya menggunakan nama perusahaan yang berbeda (lagi) dari perusahaan-perusahaan sebelumnya. Penjelasan Ibu A karena nama perusahaan dalam brosur tersebut adalahhedge fund yang mengelola dana investasi. Iseng-iseng saya membuka internet melalui samsung galaxy tab saya dan mencoba melakukan akses terhadap website tersebut. Selain akses terhadap website tersebut, saya juga melakukan search terhadap nama perusahaan tersebut melalui search engine. Hasilnya, alamat website yang tercantum dalalm brosur ketika saya buka mengatakan bahwa alamat website tersebut sedang down atau pindah alamat. Saya mencoba buka akses website lainnya dengan nama perusahaan yang sama persis di brosur tersebut, hasilnya terdapat 1 (satu) website dengan nama perusahaan yang sama persis, namunHANYA memiliki 1 (satu) menu yaitu menu home saja, dan ketika Anda masuk ke menu tersebut maka akan muncul pada halaman pertama kembali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline