Lihat ke Halaman Asli

Jimmy Haryanto

TERVERIFIKASI

Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Kenapa "Clubhouse" Begitu Cepat Mendunia?

Diperbarui: 2 April 2021   01:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jumat pagi tadi (26 Maret 2021) di telepon genggam (Handphone-HP) tiba-tiba terdengar suara seorang laki-laki dari Amerika Serikat. Rupanya perangkat media sosial baru "Clubhouse" masih belum dimatikan. 

Siapakah lelaki itu sampai ribuan orang tekun mendengar suaranya. Ternyata dialah pendiri Clubhouse itu sendiri. Namanya Paul Davison. Bulan April tahun 2020 lalu dia dengan temannya, Rohan Seth, memperkenalkan aplikasi percakapan media sosial yang hanya mendengar (audio) dan dengan HP IPhone chat (invitation-only audio-chat iPhone app).

Apa kelebihan media sosial itu yang membuat Paul Davison dan Rohan Seth melalui perusahaannya, Alpha Exploration Co., yang tanggal 21 Januari 2021 sudah bernilai sekitar AS$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun? Dalam satu kelompok Clubhouse ini bisa mencapai lebih dari 5.000 orang mendengar percakapan seperti yang dilakukan Paul Davison tadi.

Tadi pagi tuan Rumah bersama "Matthew" menanyakan bagaimana dulu ceriteranya sampai bisa menciptakan Clubhouse. Paul dengan santai berceritera cukup panjang. Belum sampai setahun ternyata sudah sangat banyak yang menikmatinya. Terutama di era pandemi ini di mana kebanyakan orang harus tinggal di rumah, maka muncullah ide komunikasi sekaligus juga memungkinkan orang banyak berkomunikasi tanpa harus bertemu; bahkan bisa dimanfaatkan Untuk huhut an.

Saat Matthew bertanya apa pandangan Paul Davison tentang rencana Matthew memperkenalkan program lain, Paul langsung mendukung dengan penuh semangat dan Paul bertanya kapan diluncurkan. Matthew mengatakan dalam 20 menit lagi setelah percakapan pagi itu dan Paul mengatakan akan mendukung sepenuhnya.

Sama seperti media sosial lainnya, Clubhouse bisa digunakan untuk hal baik tapi bisa juga sebaliknya. Kita harapkan anak-anak muda memanfaatkannya untuk kebaikan.

Ternyata para pejabat Indonesia juga tidak ketinggalan menggunakan media sosial itu. Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Staf Khusus Presiden Fadjroel Rachman tidak asing lagi bagi komunitas diaspora di Clubhouse tersebut.

Salah satu daya tarik Clubhouse yakni pesan seseorang lebih mudah dimengerti karena bisa mendengar intonasi suaranya. Sementara di media sosial lain seperti whatsapp hal itu tidak ada. Kemudian tidak perlu menjaga penampilan karena tidak akan kelihatan seperti di zoom yang akan kelihatan penampilan seseorang jika kamera videonya dinyalakan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline