Kini jumlah manusia yang hidup d negeri kita 272 juta orang, dan sekarang jumlah penduduk wanita lebih sedikit dibandingkan dengan pria. Jumlah penduduk yang berusia produktif (15-64 tahun) juga meningkat. Bahkan penduduk Indonesia dari Merauke di Papua sampai Sabang di Aceh yang berusia di bawah 30 tahun, jumlahnya lebih dari 60%. Artinya negeri Indonesia kini didiami oleh mayoritas anak-anak muda.
Itu hanya sedikit hasil informasi sebagai hasil Sensus Penduduk Indonesia yang dilakukan oleh Badan Statistik tahun 2020. Sensus hanya ingin mengetahui fakta. Namun kalau kita bisa memanfaatkan fakta atau data itu untuk memajukan negara kita, pasti hasilnya sangat baik.
Contohnya dengan mengetahui bahwa mayoritas penduduk Indonesia adalah berusia produktif, maka kalau itu bisa dioptimalkan, maka perhitungan konsultan internasional PriceWaterhouse Cooper yang dalam laporannya tahun 2015 mengatakan Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi dunia nomor empat setelah RRC, India dan AS tahun 2045, mungkin bisa lebih cepat terwujudnya.
Jumlah penduduk yang lahir tahun 2013 atau lebih muda (generasi post Generasi Z) mencapai 29,17 juta jiwa atau 10,88% penduduk. Mereka berusia delapan tahun ke bawah. Tentu sangat membutuhkan pendidikan. Kebutuhan merekapun tidak sama lagi dengan generasi orang tuanya. Jika mereka disiapkan dengan baik, terutama agar mempunyai kecerdasan intelektual (Intelligent Quotient-IQ), emosi (Emotional Quotient-EQ), rohani (Spiritual Quotient-SQ), menghadapi kesulitan (Adversity Quotient-AQ), dan melaksanakan ide (Action Quotient-AQ), maka Indonesia ketika sudah saatnya berada di tangan mereka tidak akan kalah bersaing dengan Singapura, Jepang, Korea, Eropa dan AS.
Mari kita manfaatkan hasil sensus Penduduk tahun 2020 ini untuk memajukan negeri kita yang pernah dijajah bangsa asing lebih dari 350 tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H