Lihat ke Halaman Asli

Jimmy Haryanto

TERVERIFIKASI

Ingin menjadi Pembelajaryang baik

KPK Perlu Realistis

Diperbarui: 25 Juni 2019   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemarin kita membaca di media bahwa tiga calon Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah ditemukan dari sembilan yang melakukan pengujian setelah disaring dari sekitar 200 pelamar.

Dari berita media sebelumnya kita mengetahui bahwa ini merupakan ketigakalinya dilakukan karena dua kali sebelumnya belum ditemukan calon yang sesuai. Tanggal 26 April 2019 KPK menyebutkan bahwa "Setelah sebelumnya tidak menemukan calon sekretaris jenderal (sekjen) yang sesuai kriteria, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali membuka pendaftaran lowongan Sekjen KPK hingga Jumat (26 April 2019)."

Jabatan Sekjen KPK itu sendiri sudah kosong sejak tahun 2018 karena dianggap Sekjen yang sebelumnya tidak memenuhi kinerja seperti yang diharapkan pimpinan KPK.

Sebaiknya KPK kali ini perlu lebih realistis dalam mencari calon Sekjen ini. Jika terlalu idealis maka akan sulit menemukan calon dan jabatan penting itu akan lebih lama lagi tidak terisi. Sama halnya dengan anggapan bahwa pimpinan KPK saat ini merupakan yang terburuk selama adanya KPK, itu adalah pandangan yang relatif. Buktinya dengan adanya KPK saat ini upaya pemberantasan korupsi tetap berjalan dengan baik.

Lebih baik mengajukan tiga calon Sekjen ini kepada Presiden karena sesungguhnya sudah diuji oleh Tim yang telah disiapkan. Dukungan penuh kepada Sekjen KPK agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik merupakan langkah yang lebih baik ketimbang mencari calon yang ideal. Seandainya ditemukan calon yang ideal namun tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik justeru akan menimbulkan kekecewaan yang lebih besar.

Semoga pimpinan KPK kali ini lebih realistis dan benar-benar bisa mengoptimalkan upaya pemberantasan korupsi di negeri ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline