Menonton Australian Open yang sedang berlangsung di Melbourne Australia, hampir saja meluputkan perhatian kita terhadap pemain Indonesia. Betapa tidak, permainan anak muda Yunani berusia 19 tahun Stefanos Tsitsipas (kelahiran Athena, Yunani 12 Agustus, 1998) yang sebelum bertanding dengan petenis dunia yang sudah berkali-kali menjuarai turnamen besar (grand slam) asal Swiss, Roger Federer, Tsitsipas mengatakan dia senang sekali bisa berhadapan dengan petenis handal itu.
Hari Minggu, 20 Januari 2019 di babak 16 besar memang Tsitsipas membuktikan dirinya sebagai calon juara dunia dengan mengalahkan Roger Federer dengan skor 6-7, 7-6, 7-5, 7-6. Bahkan di babak berikutnya Tsitsipas juga mengalahkan petenis Spanyol Roberto Augusta dengan skor 7-5, 4-6, 6-4, 7-6 yang membuat Tsitsipas masuk semi-final Australian Open 2019.
Namun sengitnya persaingan Australian Open itu juga memberi harapan bagi Indonesia. Petenis muda Priska Madelyn Nugroho berusia 15 tahun kelahiran Jakarta 29 Mei 2003 dalam kategori junior berhasil membawa harum nama Indonesia karena di papan skor turnamen bergengsi Australian Open hari ini bendera merah putih terpampang di samping namanya. Di babak 64 besar besar Priska berhasil mengalahkan petenis Korea Selatan Yeon Woo Ku dengan skor 6-3, 6-7, 6-4.
Kemudian di babak 32 besar Priska berhasil mengalahkan unggulan ke-6 Lea Ma dari Amerika Serikat dengan skor 5-7, 6-3, 6-0. Ini tentunya suatu prestasi luar biasa bagi Priska yang bisa mengalahkan petenis unggulan.
Hari ini, 23 Januari 2019, petenis utama Serena Williams berhadapan dengan Karolina Pliskova dari Ceko dan pada saat yang bersamaan Priska harus berhadapan dengan petenis unggulan lainnya yakni Kamilla Bartone dari Latvia yang merupakan unggulan ke-9. Di pertandingan pertama Priska kalah dengan skor 6-3.
Di pertandingan kedua Priska memulai dengan skor 1-0, kemudian Kamila Bartone berhasil menyamakan kedudukan dengan 1-1. Priska kembali unggul 2-1. Kemudian Priska menutup dengan skor 6-3 sehingga kedudukan menjadi 1-1 dan perlu dilakukan pertandingan penentuan di set ketiga.
Pada pertandingan di set ketiga ini Priska langsung membuka skor dengan 1-0. Kemudian berlanjut dengan skor 2-0. Namun Kamilla tidak tinggal diam akhirnya skor menjadi 2-1. Lalu Kamilla melanjutkan dengan 2-2, bahkan Kamilla unggul menjadi 3-2. Petenis Indonesia kemudian menyamakan skor menjadi 3-3. Lalu Kamilla berhasil unggul 4-3, kemudian 5-3 dan akhirnya unggul 6-3 sehingga petenis Latvia Kamillalah yang berhak melaju ke babak 8 besar.
Walaupun Priska harus berhenti di babak 16 besar junior Australian Open, namun petenis belia ini sudah menunjukkan harapan besar. Tidak berlebihan kiranya jika Priska disebut akan menjadi Yayuk Basuki (kelahiran Yogyakarta, 30 November 1970) baru yang pernah mengharumkan nama Indonesia dengan masuk 8 besar Wimbledon tahun 1997 dan pernah menduduki rangking 6 WTA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H