Lihat ke Halaman Asli

Jimmy Haryanto

TERVERIFIKASI

Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Kisah Ratna Sarumpaet Tidak Baik untuk Anak-anak

Diperbarui: 5 Oktober 2018   16:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(applause.com)

Apapun latar belakang dan alasannya apa yang ditunjukkan Ratna Sarumpaet sangat buruk bagi karakter seseorang. Tanggal 2 Okotber 2018 Ratna mengatakan bahwa dirinya tanggal 21 September 2018 dipukulin orang di Bandung hingga babak belur bahkan dia tidak melaporkan penganiyaan itu kepada polisi karena sudah tidak percaya lagi kepada lembaga kepolisian.

Memang selama ini Ratna Sarumpaet sudah dikenal sangat kritis terhadap sikap pemerintah. Ketika KM Sinar Bangun tenggelam di danau Toba 18 Juni 2018 yang menelan korban ratusan jiwa. Tanggal 2 Juli 2018 Ratna Sarumpaet datang ke danau Toba dan memprotes mengapa pencarian mayat dihentikan. Saat itu ditampilkan pertengkaran antara Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan dan Ratna Sarumpaet.

Masih banyak lagi kritikan tajam bahkan tuduhan Ratna Sarumpaet terhadap pemerintah, termasuk Presiden Jokowi di berbagai media.

Dengan demikian berita yang didukung dengan gambar viral yang menunjukkan "wajah Ratna Sarumpaet" babak belur mudah sekali menyulut perhatian masyarakat karena dianggap pola-pola zaman Orde Baru seperti bangkit lagi. Artinya karena Ratna Sarumpaet sering mengritik pemerintah maka dia dianaya oleh "orang tidak dikenal" ketika berkunjung ke Bandung.

Apa yang dilakukan orang mendengar berita Ratna Sarumpaet itu?

Prabowo membuat pernyataan keras yang menganggap pelaku penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet pengecut karena dilakukan terhadap wanita yang sudah berusia 70 tahun.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah, serta anggota DPR Rachel Maryam tidak kurang memberikan pernyataan yang senada. Tokoh nasional yang sering memberikan pernyataan kontoversial Amin Rais juga mengecam tindakan penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet.

Pihak Kepolisian RI tidak tinggal diam, namun sulit mengetahui siapa pelaku penganiayaan tersebut. Pihak kepolisian bertindak cepat mencari pelakunya dan setelah ditelususri bahwa Ratna Sarumpaet tanggal 21 September 2018 tidak pernah ke Bandung dan berdasarkan bukti yang kuat berada di Jakarta di sebuah rumah sakit untuk perawatan wajahnya.

Namun masyarakat tidak percaya begitu saja dengan informasi polisi itu karena Ratna Sarumpaet maupun pihak Prabowo seperti Fadli Zon dan Fahri Hamzah sangat "memahami" bagaimana menguasai media sehingga kalau ada yang meragukan pengakuan Ratna biasanya Fadli Zon dan Fahri Hamzah dengan sangat meyakinkan akan menyanggahnya.

Tiba-tiba Indonesia dikejutkan Ratna Sarumpaet. Tanggal 3 Oktober 2018, yakni hanya satu hari setelah pengakuannya dikeroyok orang tak dikenal di Bandung hingga babak belur, dia membuat pengakuan bahwa berita itu ternyata tidak benar alias bohong. Bahkan dengan "bangga" dia mengatakan bahwa dialah pencipta berita hoaks terbaik.

Apa yang terjadi dengan foto itu, bagaimana dengan sikap keras capres Prabowo, Amien Rais, Fadli Zon, Fahri Hamzah, dan Rachel Maryam? Cukupkah mengikuti sikap Ratna Sarumpaet dengan meminta maaf?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline