Lihat ke Halaman Asli

Jimmy Haryanto

TERVERIFIKASI

Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pesan Presiden Obama ke Indonesia

Diperbarui: 23 April 2016   20:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari Sabtu yang agak dingin di kota London. Tepatnya tanggal 23 April 2016. Tiba-tiba sosok tinggi besar muncul berjalan dalam balai kota London di mana ratusan anak-anak muda sudah menunggu. Kedutaaan AS di Inggris menyiapkan ratusan anak-anak muda berusia 18-30 tahun yang dikenal sebagai calon pemimpin Inggris di masa mendatang.

Sosok itu pernah tinggal di daerah kumuh Menteng, Jakarta. Lengkap dengan jas dan dasi Presiden Barack Obama menyapa dengan ramah. Dengan gaya seperti dosen mahir, dia membuka acara tanya jawab sambil melepas jasnya dan menggulung lengan kemejanya mirip Presiden kita Jokowi. Dia sendiri yang menunjuk siapa yang bertanya. Tidak semua mudah dijawab, bahkan ada pertanyaan tajam yang mengkritik dirinya.

Seorang wanita muda yang berasal dari Pakistan mengajukan pertanyaan mengapa masih ada diskriminasi di dunia ini dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya. Presiden Obama mengakui bahwa tidak semua pertanyaan bisa dijawabnya.  Namun dia mengatakan bahwa walaupun kita punya pandangan yang berbeda dengan orang lain, namun kita perlu menghormati orang lain yang berbeda dengan itu.

Menurut Obama, terlalu sering pemimpin itu hanya mendengar pandangan yang sama. Atau hanya menerima pandangan yang menguatkan pandangannya. Akibatnya ketika suatu saat harus menghadapi pandangan  yang berbeda, maka pemimpin itu tidak bisa menghadapinya dengan baik.

Mungkinkah Obama memiliki pandangan seperti itu dengan pengalamannya hidup di Indonesia? Sudah tidak menjadi rahasia lagi bahwa banyak tokoh Indonesia yang memiliki pandangan yang sangat dikagumi dunia. Gus Dur yang pernah menjadi presiden kita itu sangat dikagumi berbagai kalangan dunia, bukan saja tokoh Islam tapi juga pemimpin Kristen dan Yahudi serta pemimpin lain. Mengapa? Karena walaupun Gus Dur sebagai pemimpin Islam, namun dalam hidupnya dia selalu menghargai perbedaan dan sangat menghormati orang yang berbeda dengannya. 

Indonesia dengan 250 juta penduduknya akan menjadi daya tarik dunia jika bisa menghasilkan orang-orang yang belajar dan bekerja keras namun tetap menghormati perbedaan seperti semboyan kita “kita memang berbeda tapi kita tetap satu.” Biarlah kita dikenal karena memiliki sikap hidup yang baik.

Ini mengingatkan pertemuan masyarakat Indonesia di kota Tokyo yang bekerja di berbagai pabrik. Setiap hari Jumat siang biasanya akan berkumpul di masjid sederhana di dekat Kedutaan Indonesia. Sambil bergurau teman-teman akan mengatakan kenapa tiba-tiba sampah muncul, padahal kalau kembali nanti ke tempat kerja di pabrik kalau ada bungkus permen saja pasti dikantongi kalau tidak ada tempat sampah. Kalau menemukan sampah pasti mengambilnya agar tidak kelihatan kotor. 

Presiden Obama menutup pertemuan dengan anak-anak muda di kota London yang sedang dilanda isu “Brexit” yakni Inggris ingin keluar dari Uni Eropa. Namun Presiden Obama mengingatkan bahwa Inggris yang sudah jaya menjadi lebih kuat lagi dengan adanya Uni Eropa. 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline