Jakarta 2015
Dulu namanya Jayakarta. Lalu jadi Batavia oleh penguasa Belanda; derita warga berlipat ganda, bahkan yang mati pun berlaksa. Seluruh harta warga hanya dinikmati penguasa, korupsi merajalela; tiada peduli nasib warga.
Kini tahun 2015 saat Jakarta bukan lagi Batavia, pangeran kota buka rahasia, wakil warga mau telikung dana warga. Tahu niat buruk dibuka, wakil warga murka. Rencana baik pangeran kota terpaksa ditunda.
2015 jakarta menjadi saksi nyata; terbalik kini sudah dunia; seharusnya wakil warga awasi pangeran kota, tapi terjadi sebaliknya. Penguasa berpihak pada warga, justeru pengawas warisi sikap koruptif penjajah Belanda.
2015 terjadi yang unik di jakarta, niat korupsi penjajah hidup kembali di hati wakil warga. Ironisnya hati nurani hinggap di dada pangeran kota, yang ingin selamatkan warga dari tipu muslihat wakil mereka. Mati adalah keuntungan baginya, perbaiki nasib warga hanya itu yang ada di sanubarinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H