Lihat ke Halaman Asli

Jimmy Haryanto

TERVERIFIKASI

Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Ajaib, Walau Masih Banyak Korupsi, Tapi Ekonomi Indonesia Kini Masuk Sepuluh Besar Dunia!

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

9 Langkah Biji Kakao Menjadi Cokelat Batangan

Mungkin kita merasa sedih mendengar ceritera Gubernur Ahok yang mengungkap betapa DPRD DKI ternyata masih tega mengajukan anggaran siluman yang bernilai Rp 12 triliun namun sesungguhnya tidak dibutuhkan. Kita juga kecewa mengetehaui bahwa banyak sekali anggaran negara yang dicolong oleh M Nazaruddin, mantan bendahara Partai Demokrat yang kemudian mengungkap bahwa anggota DPR Angelina Sondakh, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, dan mantan Menpora Andi Mallarangeng juga menerima sebagian anggaran negara itu untuk memperkaya diri mereka.

Tapi aneh bin ajaib, negeri yang baru muncul ke permukaan tanggal 17 Agustus 1945 ini, di tahun 2014 menggebrak dunia. Bank Dunia (World Bank) mengumumkan dalam The International Comparison Program (ICP) tahun 2014 terjadi pergeseran kekuatan ekonomi dunia. Percaya atau tidak, Indonesia masuk 10 besar dunia!

Sebagaimana dapat diduga, kekuatan ekonomi dunia pada urutan pertama adalah Amerika Serikat (AS), lalu disusul China pada urutan kedua, India pada urutan ketiga, Jepang pada urutan keempat, Jerman pada urutan kelima, Rusia urutan keenam, Brazil pada urutan ketujuh, Perancis urutan kedelapan, Inggris urutan kesembilan, dan Indonesia....... pada urutan kesepuluh. Di bawah Indonesia ada Italia dan Meksiko.

AS, China, Jepang, Jerman, Perancis, Inggris tentu sudah tidak asing lagi kalau bisa masuk ke dalam 10 besar ekonomi dunia. Namun Bank Dunia memasukkan Indonesia ke dalam urutan 10 besar dunia, itu baru berita. Berarti 250 juta penduduk Indonesia bisa bangga bahwa dalam 70 tahun terakhir kemerdekaannya saja negeri yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau itu sudah menggeliat secara ekonomi.

Bank Dunia mengukur keadaan negara di seluruh dunia pada tahun 2011 dan setelah melalui analisis yang sangat mendalam diumumkanlah tahun 2014 lalu. Berdasrkan kenyataan yang ada, AS menyumbangkan 17,1% bagi ekonomi dunia yang membuatnya di urutan pertama, sedangkan Indonesia memberikan sumbangan bagi ekonomi dunia sebesar 2,3% sedikit lebih kecil dibandingkan dengan Inggris (pernah menjajah Indonesia) yang menyumbang 2,4%, Perancis menyumbang 2,6%, Brazil 3,1%, Rusia 3,5%, Jerman 3,7%, Jepang (pernah menjajah Indonesia) 4,8%, India 6,4%, China 14,9% dan AS 17,1%. Italia sendiri menyumbang 2,3% dan Meksiko 2,1% bagi perekonomian dunia. Negara lain yang pernah menjajah Indonesia yakni Belanda tidak masuk sepuluh besar ekonomi dunia.

Biji Kakao yang merupakan salah satu hasil utama Indonesia saat ini (Sumber: TEMPO/Hariandi Hafid).

Persoalannya memang walaupun ekonomi Indonesia nomor 10 dunia, namun menurut Bank Dunia ekonomi Indonesia itu belum mampu menyejahterakan rakyatnya dan sebaran ekonomi itu tidak merata karena dari segi pendapatan setiap orang (per kapita) Indonesia berada pada urutan ke-107 dunia, hanya lebih baik dari India yang berada pada urutan ke-127, AS ke-12, China ke-99, Jepang ke-33, Jerman ke-24, Rusia ke-55, Brazil ke-80, Perancis ke-30, Inggris ke-32, Italia ke-34 dan Meksiko ke-72.

Mungkin itulah yang membuat Ahok sangat marah ketika ada anggota DPRD yang mencoba mendapatkan Rp 12 triliun dari APBD DKI. Ahok masih baik hati hanya mengatakan “menurut pendapat nenek lu” atau “bajingan.” Seharusnya kalau memperhatikan nasib rakyat kecil seperti nenek Minah (yang dianggap mencuri tiga buah kakao agar bisa hidup), Ahok pantas lebih marah lagi.

Apa yang terjadi seandainya para pemimpin Indonesia baik presiden, menteri, anggota DPR, gubernur, bupati, anggota DPRD mempunyai sikap hidup seperti Gubernur Ahok yang jujur, sederhana dan anti korupsi ya?  Jangan-jangan seharusnya Indonesia sudah bisa menjadi kekuatan ekonomi nomor tujuh dunia atau lebih baik lagi saat ini. Mengapa itu bisa terjadi, karena memang Indonesia itu hebat.

Indonesia merupakan negeri penghasil minyak kelapa sawit (palm oil) terbesar di dunia, Indonesia juga negeri penghasil batubara terbesar dunia, penghasil utama karet alam di dunia, penghasil kokoa terbesar dunia, penghasil kelapa terbesar dunia, penghasil cengkeh terbesar dunia, dan penghasil nikel terbesar dunia.

Tapi Indonesia juga merupakan penghasil ikan terbesar ketiga dunia tahun 2014 (dan diharapkan nomor satu dunia tahun 2015), penghasil udang terbesar kedua dunia dengan 504 ribu metrik ton (hanya kalah dengan China yang menghasilkan 955 metrik ton tahun 2014), penghasil gas alam terbesar kedua dunia, penghasil bauksit keempat dunia (setelah Australia, China dan Brazil), penghasil tembaga terbesar kedua dunia, penghasil geotermal terbesar ketiga dunia, penghasil emas terbesar ketujuh dunia, penghasil teh, kopi, bijih besi, yang penting di dunia.

Indonesia juga sudah bisa menghasilkan tekstil khususnya pakaian dan baju, industri, makanan olahan, dll. Tentu Indonesia tidak boleh meremehkan keindahan alamnya yang bisa menarik puluhan juta wisatawan mancanegara yang bisa memberikan penerimaan devisa minimal 1.200 dolar per orang setiap mengunjungi Indonesia.

Kalau dengan masih ada korupsi saja Indonesia bisa melesat secara ekonomi, maka sangat besar kemungkinan 250 juta rakyat Indonesia dari Merauke hingga Sabang bisa mempunyai pekerjaan yang membuat mereka bisa menikmati rumah, pakaian, makanan dan minuman serta penghidupan yang jauh lebih baik jika korupsi dihilangkan dan orang-orang seperti Gubernur Ahok dan Abraham Samad bermunculan.

Mungkin itulah yang ingin diwujudkan Gubernur Ahok sehingga dia tidak takut kehilangan jabatan dan harus rela dibenci banyak orang yang senang menikmati kekayaan sendiri tanpa peduli nasib orang lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline