Lihat ke Halaman Asli

Jimmy Haryanto

TERVERIFIKASI

Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Wall's Ice Cream Day Tidak Mendidik!

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wall's Ice Cream Day merupakan acara yang dibuat perusahaan pembuat es krim terbesar di dunia dengan membagi-bagikan es krim secara gratis kepada masyarakat di berbagai kota di Indonesia seperti di Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Wall's merupakan prusahaan makanan dan minuman yang dibangun oleh perusahaan Inggris Unilever tahun 1922  dan saat in sudah merambah ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Sepintas tidak ada yang salah dari acara itu. Wajar saja perusahaan yang merasa sudah mendapatkan untung besar berupaya mengembalikannya kepada masyarakat. Namun kalau melhat acaranya ternyata menimbulkan kerugian miliaran rupiah. Di Surabaya taman kota jadi rusak sehingga wali kota Risma sampai meneteskan air mata. Wali kota Surabaya Risma sangat sedih dengan kerusakan taman akibat acara Wall's Ice Cream Day  (Foto: Zainal Effendi/detikcom). Di Bandung terjadi kemacetan sehingga wali kota Ridwan Kamil bermaksud tidak akan memberikan ijin lagi. Di Yogyakarta ternyata es krim yang dibagikan tidak sesuai dengan permintaan masyarakat sehingga mengecewakan banyak warga. Acara kepedulian perusahaan ini sebenarnya bisa menjadi contoh yang baik jika dilakukan dengan baik. Namun dengan membagi-bagikan es krim secara gratis sebenarnya tidak mendidik karena menimbulkan dampak negatif seperti disebutkan di atas. Bagaimana memperbaikinya? Sebenarnya kalau perusahaan peduli, ada berbagai cara yang lebih baik untuk menyalurkan kepeduliannya. Pertama tidak perlu membagi-bagikan es krim secara gratis, cukup dengan menurunkan harganya sehingga tejangkau oleh masyarakat. Dengan cara ini seluruh warga dapat menerima dampak positifnya. Yang kedua perusahaan bisa menghitung berapa biaya yang dapat dikeluarkan untuk mengadakan acara itu. Nah biaya itu bisa disalurkan dengan memberikannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya dengan memberikan bea siswa kepada anak berprestasi, membangun fasilitas umum dan sosial, dll. Agar pomosinya tercapai bisa juga dengan terus terang mengatakan bahwa itu merupakan bentuk kepedulian dari perusahaan itu. Semoga perusahaan Wall's atau Unilever bisa membuat kegiatan yang lebih berdampak positif bagi masyarakat dan tidak lagi membagi-bagikan es krim secara gratis yang telah menimbulkan gejolak di masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline